Tuesday, November 21, 2006

Vagabond, The Next (Illegal) Volumes

Ehm .... gini nih kalo udah kepingin banget sama sesuatu, semua jalan bisa dipake. Sebenarnya ini nggak boleh dilakuin, soalnya hukumnya ilegal, tapi apa boleh buat, Level Comics di Indonesia kelamaan banget ngeluarin Vagabond seri terbaru. Padahal di luar sana udah nyampe Vol 25, di Indo baru nyampe 11, gimana nggak gatal tangan ini emoticon. I'm sorry Mr. Inoue, i have to do this ....

Tadi siang aku coba Googling buat nyari scanlations Vagabond. Ternyata susah juga. Nggak ada direct link. Semuanya nge-refer ke Forum atau Torrent. Aku coba pilih beberapa forum, yg ternyata ngasih link lagi ke website atau forum lain. Yg bikin males, website macam gini biasanya minta orang register dulu sebelum bisa download, ternyata benar. Setelah ngisi form registrasi yg membosankan, aku disuruh buka email buat verifikasi. Yg bikin kesal, setelah masuk, dari dua forum cuman satu yg jalan database buat downloadnya, yg satunya ngaco. Akhirnya aku download dr forum yg databasenya nggak ngaco dan masalah lain datang. Mak ... download ratenya di bawah 1 kbps. Nggak bakalan selesai seharian gini mah (file yg didownload rata2 di atas 50 MB).

Akhirnya aku cari alternatif lain. Setelah ulik-ulik lagi, aku perhatikan kalo ada beberapa site yg ngasih link IRC buat download. Masalahnya aku nggak pernah download dari IRC, paling buat chatting doang. Tapi demi Vagabond terbaru, nggak apa-apalah pusing. Setelah baca beberapa tutorial di beberapa website buat download, akhirnya aku bisa juga download Vagabond yg baru .... huahahahaha (ketawa licik emoticon).

Tapi kayaknya download lewat IRC nggak boleh siang-siang, badwidthnya pasti tekor, hehehe ... 50 kbps man. Lumayan, dah dapat Vagabond Vol 12-14. Sedot teruss sampe pagi ..... emoticon.

Monday, November 20, 2006

Almost .....

Benar kiranya sabda Rasulullah SAW bahwa melawan hawa nafsu dari diri sendiri itu jauh lebih sulit drpd menghadapi perang sebesar apapun. Tadi aku nyaris melanggar komitmen yg sudah aku buat sejak seminggu yg lalu. Untungnya di saat-saat terakhir hati kecil ini ngomong,

"Lu udah bisa melatih diri sampe sejauh ini. Jangan sampe semua yg lu usahakan sia-sia cuman gara-gara hal sepele kayak gitu"

Sudah sering aku menghadapi keadaan-keadaan kayak begini. Dan selama ini biasanya nafsu yg lebih banyak menangnya dan ujung-ujungnya yg ada cuman penyesalan. Alhamdulillah, akhir-akhir ini, nurani lebih kedengaran suaranya di telingaku dari pada nafsu.

Semoga kebaikan ini bisa berlanjut terus, amin. 

Saturday, November 18, 2006

The Blair Witch Project ~ Is It True ?

Tadi pagi sehabis nyuci, aku iseng buka laptop. Tadinya mau nginstall game, tp setelah pikir-pikir, mending nonton film sambil tiduran di kamar. Akhirnya setelah pilah-pilih, aku nonton salah satu film yg blom sempat ditonton sejak didownload dr server Rileks ITB kemarin. Judulnya The Blair Witch Project.

 

Di awal film ada sedikit prolog yg mengatakan bahwa pada tahun 1994 ada tiga orang mahasiswa yang hilang di daerah BurkitsVille, Marryland, USA. Setahun setelah kejadian itu, rekaman video yg mereka tinggalkan ditemukan, namun ketiganya tetap tidak ditemukan.

Dari rekaman video diketahui kalo Ketiga mahasiswa ini tadinya ingin membuat film dokumenter tentang legenda mistis yg terkenal di daerah tersebut selama bertahun-tahun, yaitu mitos tentang mahluk yg katanya sering bergentayangan di hutan daerah BurkitsVille. Dari wawancara dengan penduduk sekitar, mahluk ini digambarkan seperti wanita bertubuh kuda, dengan kaki tidak menjejak tanah (mirip dengan salah satu mahluk dr ras NightElf di game warcraft .... hehehe emoticon). Dan katanya lagi, mahluk ini adalah hantu seorang penyihir yg dulunya pernah dibakar didaerah itu oleh penduduk setempat di abad 19. Who knows ... ?

Masalah dimulai ketika rombongan ini memasuki hutan yg katanya merupakan tempat mahluk ini sering muncul. Malam pertama tidak terjadi masalah yg berarti. Malam-malam berikutnya hal-hal aneh mulai bermunculan ketika ketiga mahasiswa ini mendengar suara-suara aneh di sekitar tenda mereka. Masalah makin parah ketika peta yg mereka gunakan hilang-atau lebih tepatnya dibuang oleh salah satu dari mereka karena frustrasi. Tersesat, kelelalahan dan kelaparan makin menyerang dan mencapai puncak ketika salah satu dr mereka hilang dr tenda pada suatu malam. Apa yg sebenarnya terjadi ? Silahkan tonton filmnya ... emoticon.

Setelah melihat sekilas film ini, aku jd ingat dgn film (Tusuk) Jailangkung , yang dulu pernah diputar di bioskop-bioskop Indonesia dan lumayan sukses. Film ini juga kurang lebih sama. Pengambilan gambarnya lebih kelihatan seperti diambil dengan kamera amatir, maksudnya kayaknya supaya kelihatan lebih seperti kisah nyata. Tadinya jg gw kira film ini diambil dari kisah nyata sampai ada pesan di akhir film yg ngasih tau kalo film ini sebenarnya cuman fiksi 100%. Padahal filmnya lumayan bikin tegang.

Nama-nama karakter di film ini jg sepertinya diambil dari nama sebenarnya, misalnya nama mahasiswa yg hilang sama dengan nama aktor yg memainkannya. Sekedar info, katanya film ini sukses besar di seluruh dunia, terutama USA, padahal film ini dibuat dalam waktu singkat dan dengan dana yg terbatas.

Sayangnya di film, setannya nggak nampak2 di kamera, cuman suara-suaranya aja yg kedengaran. Coba kalo ada, pasti tambah seru, paling nggak bayangannya aja jg sudah cukup buat bikin bulu kuduk berdiri. Overall, this is a worth movie to be watched ... especially if you're alone.  

Friday, November 17, 2006

Vagabond ~ The Story of The Legendary Musashi

Aku sebenarnya sudah lama tau tentang komik ini, mungkin sudah dua tahun yg lalu. Waktu itu seorang teman yg sering comment di blog ini sering ngomongin tentang Vagabond di kampus. Waktu itu penasaran jg, gimana sih Vagabond itu. Waktu pertama kali ngeliat, aku langsung tau kalo yg ngarang komik ini adalah salah satu komikus kesukaan aku, dia jg yg bikin Slamdunk, siapa lagi kalo bukan Inoue Takehiko ... hehehe emoticon.

Karena waktu itu aku lg sibuk banget ngejar tugas akhir, jd nggak terlalu memperhatikan komik ini. Lagian komik ini rata-rata lebih banyak gambarnya dari pada dialognya, jd kalo cuman baca satu volume nggak akan ngerti ceritanya (kecuali yg pernah baca novelnya).

 

Novel ? Ya. Komik ini memang diangkat dari novel terkenal di Jepang, Musashi, karya Yoshikawa Eiji. Menceritakan perjalanan panjang seorang samurai rounin (pengembara-tak bertuan) legendaris Miyamoto Musashi, sejak masih ABG hingga menjadi legenda di seantero Jepang.
Aku sendiri blom pernah baca novel aslinya, dan kata sebagian orang yg pernah baca novelnya, jalan cerita di Vagabond memang sama seperti di versi novelnya.

Aku jg beli komik ini awalnya dr iseng. Waktu jalan-jalan ke Gramedia Matraman aku nyari komik lain, yg bikin kecewa ternyata komik yg aku cari itu "putus di tengah". Maksudnya, ada volume yg hilang, jd misal ada volume 12 dan 14, tp volume 13nya nggak ada emoticon. Akhirnya aku coba cari komik lain yg kelihatanya enak dibaca. Masalahnya, Gramedia di Jakarta ini terlalu lengkap, komiknya, MasyaAllah, banyak luar biasa. Sempat bingung jg, sampe akhirnya di satu sudut ruangan yg lumayan sepi, aku ngeliat komik yg kayaknya nggak asing, yah, si Vagabond itu. Setelah pikir-pikir, nggak ada ruginya dibeli, lagian aku masih penasaran dengan komik ini, soalnya dulu nggak sempat baca dengan lengkap. Akhirnya aku beli dua volume sekaligus.

Ternyata .... komik ini luar biasa kerennya emoticon  !!. Aku awalnya nggak nyangka, Shinmen Takezo yg buas seperti binatang itu ternyata adalah Musashi ... hahaha. Ketagihan dan Penasaran, setelah beli dua buku, besok malamnya setelah kerja, aku ngacir lagi ke Gramedia buat beli tiga buku lagi. Besoknya beli tiga lagi , dan lusanya tiga lagi. Total empat hari aku baca 11 volume berturut-turut emoticon.

 

Karena yg bikin komik ini Mr.Inoue, kelihatan banget kemiripan artnya dengan SlamDunk. Bagus Betul. Aku dah pernah liat gambar-gambar Musashi di komik atau anime lain, seperti di Shura no Toki. Biasanya Musashi digambarkan sebagai samurai dengan tubuh tinggi besar, tenang dan berwibawa. Kalo di Vagabond, Musashi digambarkan seperti pemuda 'aneh' yg gimana ya ? ... hehehe ... berangasan, rada slengean dan suka nekat ... bayangkan, masak pergi nantang ke perguruan pedang terkenal cuman pake modal pedang kayu emoticon.
Mirip dengan karakter Hanamichi Sakuragi di slamdunk dulu, cuman Musashi lebih kalem. Terkadang ada bagian-bagian yg dibuat lucu dan disini kelihatan banget karakter gambar Mr.Inoue kayak di SlamDunk. Yg luar biasa itu cara Mr.Inoue yg menggambarkan karakter dan emosi tiap tokohnya. Misalnya karakter Takezo remaja yg berigas dan dibenci orang-orang, sampe dijuluki 'Anak Setan', hingga menjadi Musashi dewasa yg jauh-jauh lebih tenang dan disegani orang. Terkadang ada beberapa halaman yg benar-benar full gambar tanpa dialog, cuma untuk menggambarkan emosi dr orang yg bersangkutan emoticon.

Seperti novelnya, komik ini nggak selalu menceritakan Musashi, karakter lainnya jg banyak dan berwarna, dan sebagian besar jg merupakan legenda. Dan seperti novel lainnya, cerita akan hambar kalo nggak ada bumbu-bumbu cintanya. Di komik ini jg diceritakan romance antara Musashi dengan Otsu, gadis yatim piatu, teman masa kecil yg juga mantan tunangan sahabat Mushahi, Matahachi emoticon (sekedar info, karakter Matahachi adalah karakter paling menyebalkan di komik ini - IMHO).

Kabarnya komik ini udah nyampe vol 23 di luar negeri. Sayangnya di Indonesia masih vol 11 (kecuali yg bajakan tentunya) emoticon. Harganya juga sedikit lebih mahal dr komik lain, satunya Rp.15000 (Jadi gw dah keluarin uang 165000 perak cuman dalam empat hari emoticon). Cuman kalo dibandingkan dengan art, cerita dan jumlah halaman yg diberikan, harga ini sudah sangat pantas. Selain ukurannya yg lumayan besar dan halaman yg tebal, ada beberapa bagian di komik yg full color, jd 15000 perak termasuk murah untuk komik yg keren ini.

Tuesday, November 14, 2006

Rebutan Sumanto

Berikut kutipan email dari salah satu milis yg gw ikutin. Ceritanya tentang kisah "pembajakan" si manusia kanibal Sumanto oleh salah satu stasiun TV dari stasiun TV yg lain. Emang demi berita ... orang bisa melakukan apa saja  emoticon

-------------------------------------------------------------------------------------- 

Berikut adalah kutipan (dari milis internal news-transtv) seorang teman di TV7 atas ketidakprofesionalan SCTV, yang sampai hari ini belum mendapatkan tanggapan. MOhon jika ada rekan2 yang punya teman yang berkaitan dan berwenang dengan isu ini mohon disampaikan. Trims
_______________________

Senang rasanya bisa mendatangkan Sumanto ke Jakarta untuk bisa tayang live di Kupas Tuntas TV 7, pada senin malam 30 Oktober kemarin. Meski hanya tayang 30 menit, namun perjuangan untuk mendatangkannya ke Jakarta , tidaklah semudah membalikkan telapak tangan.

Awalnya, pak H Supono Mustadjab, yang kini menampung Sumanto di Panti rehabilitasi mental dan narkoba miliknya sempat ragu bisa membawa Sumanto ke Jakarta, apalagi dengan menggunakan pesawat terbang. Karena kondisi Sumanto yang masih labil. Bahkan, Sabtu, 28 Oktober lalu saat baru tiba di panti, di desa bungkanel, karang anyar purbalingga, beberapa orang keluarga pak Pono, bahkan menolak Sumanto dibawa menggunakan pesawat terbang. Namun kami berhasil meyakinkan mereka, apalagi kami sudah membawa tiket untuk pak Pono dan Sumanto ke Jakarta .

Tapi masih ada syarat lain dari pak Pono, Sumanto harus kami pamitkan ke kampungnya. Minggu, 29 Oktober, kami mendatangi camat dan kepala desa Lumutan, untuk meminta ijin membawa Sumanto ke Jakarta . Karena Sumanto masih labil, kedua orang ini juga sempat mempertanyakan niatan kami. Namun saya meyakinkan mereka dengan cara menjadikan kami berdua sebagai jaminan, jika ada sesuatu yang terjadi selama di Jakarta .

Dan sebagai pengundang, sudah tentu Sumanto menjadi tanggung jawab kami, sejak ia meninggalkan panti menuju TV7 Jakarta, hingga tiba kembali dipanti.

Senin pagi, 30 Oktober, pukul 07.30 kami meninggalkan panti menuju semarang . Turut menyertai Sumanto H Supono, dan seorang tim medis, mas Ahmad. Kurang dari 6 jam perjalanan kami tiba di Bandara Ahmad Yani Semarang .

Disinilah kami mulai mengatur siasat untuk menaikkan Sumanto ke pesawat. Saya kemudian kordinasi dengan pihak bandara, dan juga dengan pihak Lion Air. Hasilnya, kami berlima diberikan tempat duduk dibaris paling belakang. Sejak tiba dibandara, hanya saya dan juru kamera Ferdy yang turun dari mobil, Sumanto dan rombongan tetap menunggu boarding di dalam mobil.

Saat boarding, pihak lion air menaikkan semua penumpang terlebih dahulu, baru kemudian kami menyusul, dengan dikawal petugas dari bandara, hingga tiba di dalam pesawat melalui tangga belakang.

Saya amat berterima kasih pada petugas bandara Ahmad Yani Semarang, dan pihak Lion Air yang banyak membantu.

Tiba di cengkareng, entah bagaimana kami telah ditunggu oleh banyak infotainment, di pintu keluar terminal 1A.

Melalui berbagai rintangan, akhirnya kami tiba di TV7, dan berhasil live Kupas Tuntas pukul 23.00. Namun perjuangan belum usai, Malam hari saat akan istirahat di Hotel Santika, Saya kembali melakukan semacam perjanjian dan kesepakatan dengan pihak hotel, agar kehadiran Sumanto tidak mengganggu tamu lain. Dan saya menjaminkan diri jika terjadi apa-apa. Bahkan saya dan manager hotel telah mengatur bagaiman jalur keluar masuk hotel bagi sumanto.

Sore tadi, setelah taping dengan good morning Trans Tv, Sumanto dan rombongan kami antar ke bandara, Soekarno Hatta, untuk kembali ke Purbalingga, via Jogja. Kali ini menggunkan maskapai Adam Air. Tiba di bandara, kembali saya berkordinasi dengan pihak adam air dan bandara, mengenai kronologi membawa sumanto naik ke pesawat. Sempat keluar beberapa opsi, mulai dari menaikkan lebih dulu sebelum penumpang lain boarding, hingga rencana menggunakan mobil langsung ke kaki tangga pesawat. Namun akhirnya kami menggunakan cara di semarang kemarin. (udah mirip pejabat aja yah?)

Saat semua penumpang adam air telah boarding, barulah kami merapat setelah menunggu didalam mobil di pelataran parkir, sekitar 1,5 jam. Turun dari mobil kami telah disambut security adam air dan security bandara sekitar 10 orang. Dan kami kemudian dikawal menuju pesawat melalui pintu C5.

Saya amat berterima kasih pada pihak adam air atas bantuannya, mengurus keberangkatan sumanto, termasuk pihak bandara yang banyak membantu. Dan saat tiba di Jogja pun tadi, mereka dijemput langsung oleh security adam air dari dalam pesawat. Mobil yang saya siapkan disanapun telah menjemput. Dan saat ini pukul 21.00 malam mereka dalam perjalanan menuju panti Purbalingga.

Ini saya tulis, bukan untuk pamer atau sombong, bisa membawa Sumanto ke Jakarta , untuk live. Saya yakin siapapun kru yang diutus pasti bisa membawanya. Tapi proses yang kami lalui untuk membawanya bagi saya tak ternilai harganya. Ini adalah pengalaman yang sangat luar biasa.

Namun ternyata ada pihak yang tidak memiliki etika, dan menganggap dirinya adalah bos dari kru kupas tuntas tv7, sehingga dengan seenak dengkulnya, senin subuh tadi dia menjemput Sumanto dan H Supono ke Hotel, dan membawanya ke studio SCTV, untuk live di liputan 6 pagi. Di acara baru yang dipandu Bayu.

Saya gak butuh sanjungan, tapi saya yang membawa Sumanto ke Jakarta , apa iya para petinggi di News SCTV, hingga penanggung jawab acara itu, tak beretika sopan santun? Selama di Jakarta, Sumanto adalah tanggung Jawab tim Kupas Tuntas TV7. Dan SCTV tidak menganggap hal itu, dan tanpa malu, tanpa pemberitahuan kepada kami membawa sumanto untuk live di studio mereka.

HEBAT, LUAR BIASA CULASNYA mereka. Dan saat kami meminta klarifikasi, sang pemred sedang di eropa, dan orang yang ditunjuk untuk bertanggung jawab hanya berkata “itukan biasa, apalagi kan udah live di kupas tuntas semalam”

BIASA??? Ternyata seperti itu budaya sebuah divisi NEWS SCTV??? Andai setelah live kupas tuntas selesai, Sumanto tak lagi menjadi tanggung jawab saya, SCTV mau mengundang dia live 24 jam pun silahkan, tapi dengan enaknya dia jemput, live, diantar kembali ke hotel. Apa mereka dari liputan 6 SCTV itu adalah dewa atau tuhan yang bisa berbuat sesuka hati. Persaingan boleh bung, tapi dengan cara yang cerdas, bukan cara culas mengambil narasumber orang lain, tanpa ada ijin sebelumnya.

Analogikan : dirumah anda ada tamu yang anda jemput untuk menginap, tapi saat anda tidur malam harinya, tamu itu saya bawa diam-diam? Apakah saya beretika??? Yah itulah NEWS SCTV. Yang sampai detik ini tidak berani memenuhi undangan kami untuk hadir di News Room TV 7, guna memberikan penjelasan, akan hal itu.

Dari hal ini saya yakin, kru SCTV memble, untuk mendatangkan langsung sumanto saja tak mampu, dan harus berbuat curang, culas dan menjijikkan.

Saya mengaku salah tak menjaga 24 jam di hotel, sehingga mereka dengan mudah datang. Dan dengan mudahnya kru SCTV menggunakan keluguan H Supono, sehingga bisa dibawa ke studio mereka. Hebat betul kru SCTV meyakinkan H Supono bahwa SCTV telah kordinasi dengan kami di Kupas Tuntas.

Wartawan infotainment saja menemui saya secara baik-baik minta waktu untuk bisa wawancara dengan Sumanto tadi di parkiran bandara.

Saya tau SCTV sangat kaya, sehingga berapun biaya yang telah kami keluarkan untuk membawa Sumanto ke Jakarta, pasti mereka bisa keluarkan juga, bahkan mungkin lebih mewah, membawa Sumanto dengan Garuda, menginap di hotel bintang 5. Tapi bukan itu masalahnya. Mereka ternyata tak beretika. Dan apa NEWS SCTV bisa membayar semua proses yang kami lalui itu? Apa yang yang saya lakukan selama 4 hari sebagai proses menjemput Sumanto ke Jakarta , tak akan bisa dibayar oleh SCTV. Bahkan dengan ribuan maaf, atau miliaran rupiah.

Maju boleh bung, tapi dengan kaki sendiri. Kalau mau dengan kaki orang lain, yah potong aja kaki kalian.

MUHAMMAD ASRI RASMA
ASS. PROD. KUPAS TUNTAS TV 7

MUHAMMAD ASRI RASMA
ASSISTEN PRODUSER KUPAS TUNTAS TV7
Gedung Trans Tv, Lt. 5
Jl. Kapt. P. Tendean Kav. 12-14 A
Jakarta 12790, Indonesia
Telp : 021 7918 3124
Fax : 021 7918 4581

Saturday, November 11, 2006

Kost

Hari pertama masuk kerja, gw langsung cari tempat kost. Akhirnya gw dapat jg tempat kost yg enak, cuman harganya itu yg lumayan mahal, 400 rebu sebulan. Tapi nggak apa-apalah, masih lebih baik drpd nginap di kantor terus. Paling nggak gw bisa pulang dan istirahat lebih enak. Kalo nginap di kantor gw bisa-bisa cuman duduk di depan PC sampe lewat tengah malam, tidurpun udah di mana-mana, kadang di sofa atau ruang kerja. Penyakit pun berdatangan, mulai dari kurang tidur sampe asam urat.

Kamar kost gw nggak terlalu kecil, tp juga nggak terlalu besar, sedang aja, sekitar 3x3 meter. Ruangannya jg nyaman, bercat putih dan yg paling penting, punya ventilasi dan jendela ke luar. Kebetulan gw kamarnya paling ujung. Kalo nyari kost di jakarta, yg paling penting menurut gw adalah ventilasinya dan minimal ada jendelanya. Jakarta itu panas, jd kalo nggak ada jalan keluar masuk buat angin, siap-siap aja mandi keringat di dalam kamar.

Malam pertama gw tidur di kamar, insomnia gw masih belum hilang, gw masih susah tidur sebelum jam 1 malam. Tp 2-3 hari setelah itu, gw mulai bisa tidur cepat. Biasanya begitu nyentuh kasur, gw langsung ketiduran. Akhirnya .... ^_^

Buat hiburan, gw kadang2 bawa laptop pulang, terus beli komik buat dibaca-baca. Kayaknya emang komputer yg jadi biangnya penyakit tidur gw. Kalo di depan komputer gw bisa tahan nggak tidur berjam-jam. Makanya mulai sekarang, sebisa mungkin gw batasi hubungan gw dengan komputer, soalnya kalo terlalu sering jg nggak sehat. Sebagai gantinya, gw cari hiburan lain dari buku dan musik. Gw pinjam gitar dr teman gw, dan lumayan setelah capek ngejreng, gw langsung cepat ngantuk.

Satu masalah yg blom bisa gw hilangkan sekarang mungkin masalah perut. Rencananya dulu gw kepingin ngurangin nafsu makan gw yg suka berlebihan dengan kost, kenyataannya setelah kost, nafsu makan gw malah lebih gila-gilaan dr sebelumnya. Kadang kalo malam gw bisa makan dua kali dengan menu berbeda. Bakal tambah gendut gw kalo gini. 

Monday, November 6, 2006

Back to Jakarta

Jakarta, 6 November 2006, 0.30 WIB

Sudah jam 1/2 1 malam dan gw masih blom bisa tidur jg. Padahal waktu datang dari airport td rasanya benar-benar mau mati, oleh2 yg gw bawa hampir bikin tangan gw patah, 15 kilo man ….. Tapi ternyata insomnia gw masih jauh lebih kuat dari rasa capek gw. Buktinya, cuman baring2 sejam, gw masih bisa melek sampe skrg.

Aneh jg, waktu masih liburan kemarin, waktu dua minggu rasanya lama banget. Apa karena gw bisa nikmati waktu-waktu liburan gw ? Yah, dibilang menikmati sih sebenarnya nggak juga, soalnya liburan ternyata nggak lantas bisa bikin waktu tidur gw normal lg. Tetap aja gw baru bisa tidur di atas jam 1 malam, benar-benar dah ini insomnia susah banget dicari obatnya. Belum lagi 4 hari terakhir ini perut gw nggak bisa diajak kompromi. Maag lah, mencret2 lah, kembung sampe muntah2 udah gw alamin dalam 4 hari ini. Padahal nyokap dah capek2 bikin makanan yg enak2, akhirnya gw cuman bisa makan dikit. Soalnya kalo dipaksa makan banyak,  pasti tambah parah sakit perutnya.Untungnya tadi siang, tiba2 perut gw normal lg, seperti nggak pernah terjadi apa2 sebelumnya. Ada2 aja nih perut ….

Begitu nyampe Jakarta baru terasa banget sepinya. Walaupun gw udah lebih 10 thn merantau, tetap aja tiap kali pisah sama keluarga rasa nya nggak enak banget. Walaupun cuman 2 minggu di kampung, rasanya luar biasa. Jauh dari Jakarta yg bising, penuh polusi dan sumpek. Jauh dr pekerjaan2 gw yg suka bikin stress. Gw bisa nikmati lg angin laut Balikpapan yg segar, bisa jalan2 di kebun rumah, ngurusin marmut, perkutut sampe ikan di kolam rumah. Dan paling nggak gw bisa melupakan semua masalah2 gw dalam 2 bulan terakhir. Mulai dr deadline yg makin mencekik, kondisi perusahaan yg makin nggak menentu di mana satu per satu orang2nya pd keluar, sampe saat2 waktu gw kena serangan pertama gout alias asam urat awal Ramadhan kemarin. Saat2 gw depresi berat sampe nggak bisa nulis apa2 di blog dalam dua bulan ini.

Gw udah ambil keputusan. Dalam satu tahun ke depan harus ada yg berubah dalam hidup gw. Soal perubahan sih nyokap dah ngasih wanti2 supaya gw nurunin berat badan gw.  Untuk urusan berat badan, sampe saat ini gw masih no.1 di keluarga, hehehe …. 120 kg ! Tp berhubung hampir seminggu gw kena masalah pencernaan yg lumayan kronis, skrg dah turun 3 kg jadi 117 kilo.
“Pokoknya 1 tahun lg harus turun minimal 10 kilo !”, demikianlah ‘ultimatum’ dari nyokap. Emang gampang ?

Untuk pekerjaan, gw udah putuskan untuk ngambil ujian masuk PNS tahun ini. Berat menurut gw, bertahan di perusahaan tempat gw skrg kerja. Tempat di mana tenaga gw dikuras habis2an, buat menyelesaikan program sebelum deadline. Dengan cuman mengandalkan gw sebagai programmer, beban mentalnya terlalu besar. Kalo gw gagal pasti gw bakal dicecar habis2an, untungnya sampe skrg hal itu belum terjadi. Apalah gunanya bonus besar kalo gw mesti mengorbankan semua yg berharga dalam hidup gw. Gw nggak mau mati muda gara2 perkerjaan. Paling nggak gw bisa nikmati masa2 bujangan gw seperti orang lain. Semoga bulan ini program2 gw sudah bisa gw selesaikan, jd gw bisa konsentrasi buat tes PNS.

Sampe saat ini bokap sama nyokap masih blom tau kalo gw dah nggak kerja di BPPT lg. Hidup itu penuh pilihan, dan inilah pilihan gw. Bukan berarti gw nggak suka kerja di BPPT, bukan. Gw benar2 menikmati pekerjaan selama di BPPT, cuman gw nggak punya pilihan lain lg waktu itu. Waktu bos gw memutuskan pensiun dini dr BPPT, gw benar2 dihadapkan pd pilihan sulit. Gw bisa bertahan di lab, tapi gw harus kehilangan pekerjaan yg gw lakukan sehari-hari di lab dan cuman digaji sekali dalam 3 bulan ! Bayangkan, digaji 1 x 1 jt dalam 3 bulan. Nggak mungkin gw bisa bertahan hidup dgn gaji segitu. Lagian waktu itu gw harus ngumpulin duit buat bisa mudik lebaran ini. Akhirnya, terpaksa gw lepas sebagian mimpi gw di BPPT untuk sekedar bisa hidup di Jakarta yg keras ini. Gw ikut perusahaan bos gw yg pensiun td dengan gaji tetap seperti sebelum gw keluar dr BPPT. Itu sebabnya gw masih bisa mudik tahun ini. Jadi gw pikir pilihan yg gw ambil sudah tepat, setidaknya sampe sekarang.
Tapi gw nggak mau selamanya bohong sama bokap nyokap, dan terutama sama diri sendiri.  Selama 1/2 tahun ini, gw merasa ada yg hilang dalam diri gw. Gw rindu pekerjaan2 ilmiah yg pernah gw lakukan di BPPT dulu. Gw pingin kerja di bidang yg pernah gw pelajari selama kuliah dulu. Walaupun terkadang membosankan, tp gw bisa menikmati pekerjaan itu. Daripada sekarang, gw lebih banyak dpt masalah walaupun secara materi yg gw dpt selama jd programmer sudah lebih dr cukup.  Bayangkan saja, orang yg baru mendalami programming dalam 4 bulan sudah dikasih pekerjaan membuat program rumit  dengan deadline cuman dalam waktu beberapa bulan. Dan bukan cuman 1 program, tapi 3 program rumit hampir dalam waktu yg bersamaan ! Parahnya, yg jadi programmer penuh cuman gw. Ya, cuman 1 orang programmer penuh di perusahaan ini. Cuman kecintaan gw sama komputer dan programming yg membuat gw bisa bertahan sampe saat ini, di mana ketiga program tadi sudah hampir rampung semua.