Monday, November 15, 2010

Top 5 - Taksi Terbaik di Jakarta

Tulisan ini dibuat berdasarkan pengalaman pribadi saya setelah merantau lebih dari 10 tahun di Jakarta, semoga berguna buat anda yang mungkin kebetulan ingin berkunjung ke Jakarta, di mana sebelumnya tidak punya pengalaman menggunakan alat transportasi seperti taksi. Maklum saja, jumlah perusahaan taksi di Jakarta luar biasa banyak dan makin bertambah setiap tahun, sehingga wajar kalau pendatang baru terkadang bingung menentukan layanan taksi yang benar-benar baik dan layak digunakan.

Saya membuat penilaian berdasarkan banyaknya armada taksi, kenyamanan taksi, pelayanan supir taksi serta kemudahan pemesanan. Sekedar catatan, karena tulisan ini berdasarkan penilaian pribadi, saya maklum kalau saja ada pembaca yang memiliki pendapat dan penilaian berbeda.

1. Blue Bird Group

Dari seluruh armada taksi yang beroperasi di Jakarta, Blue Bird layak dijadikan yang terbaik. Armada taksi Blue Bird sangat mudah anda temukan di berbagai sudut kota, mulai dari pusat perkotaan sampai daerah pinggiran. Kendaraan yang digunakan umumnya adalah Toyota Limo (versi rendah dr Toyota Vios). Setiap kendaraan biasanya dilengkapi dengan GPS untuk membantu navigasi pengemudi.

 

Dari sisi pelayanan, pengemudi Blue Bird juga bisa dibilang yang terbaik di Jakarta. Terkadang bila terjadi sesuatu, misalnya macet, sang pengemudi bisa menawarkan solusi yg baik kepada penumpang, seperti jalan pintas terdekat dan lain sebagainya. Jarang sekali saya memiliki pengalaman buruk dengan pengemudi selama menggunakan taksi ini. Pemesanan taksi ini juga sangat mudah, bisa lewat telepon atau SMS. Dengan segala kelebihan di atas tak heran bila Blue Bird seakan-akan sudah jadi ikon taksi di Jakarta, baik bagi para pendatang maupun wisatawan.  

Satu-satunya kekurangan Blue Bird adalah ongkosnya yang mahal (paling mahal mungkin) dibandingkan dengan taksi yang lain. Pada waktu pertama kali masuk taksi, angka yang tertera di argometer adalah Rp.6000, dan beberapa saat kemudian akan naik dalam kelipatan Rp.300.

2. Express Taxi

Express adalah alternatif terbaik buat saya dalam hal memilih taksi, terutama pada keadaan-keadaan berikut : tidak ada taksi Blue Bird yang kosong atau ketika lagi bokek. Dengan harga yang lebih murah (tarif bawah), anda bisa mendapatkan pelayanan yang nyaris setara dengan Blue Bird. Armada taksi Express juga relatif mudah ditemui di berbagai sudut kota. Kendaraannya juga kebanyakan adalah Toyota Limo seperti Blue Bird, dan kebanyakan sudah dilengkapi dengan GPS. Warna kendaraan yang putih bersih juga memudahkan anda untuk membedakannya dengan taksi lain.

 

Para pengemudi Express umumnya ramah kepada penumpang (saya juga jarang punya pengalaman buruk dengan taksi ini). Pemesanan taksi juga relatif mudah, walaupun masih belum semudah Blue Bird. Express menerapkan tarif bawah untuk ongkos taksinya, yaitu Rp.5000 pada saat naik, lalu bertambah dalam kelipatan Rp.250. 

Yang paling saya suka dari Express adalah warna kendaraan yang putih bersih, simpel dan nggak norak seperti kebanyakan taksi lain di Jakarta. Selain itu, jok belakang yang diberi kain putih seakan-akan menambah kesan nyaman untuk penumpang (kadang saya jadi serasa di atas kasur kalo duduk dalam taksi ini). Dan yang paling penting, ongkosnya lebih murah dari Blue Bird.

3. Taksi Putra

Saya menyebutnya taksi 'pinggiran'. Maksudnya, taksi ini lebih banyak saya temui di luar pusat kota Jakarta, misalnya di daerah Jakarta Selatan atau Timur. Kebanyakan armadanya menggunakan Hyundai Excel dan Proton Wira/Waja. Saya sering sekali menggunakan taksi ini kalau sedang bepergian ke daerah pinggiran Jakarta. Mungkin karena pool taksi ini kebanyakan berada di dekat luar kota Jakarta, pengemudinya cenderung lebih mengenal daerah pinggiran tersebut dibandingkan taksi-taksi lainnya seperti Blue Bird ataupun Express.

Dari segi kenyamanan, taksi yang dulunya sempat bernama 'Citra' ini mungkin setingkat di bawah 3 taksi yang sudah saya sebut sebelumnya, karena sebagian besar armadanya masih menggunakan Nissan Excel yang ukurannya rada mini dibandingkan Toyota Limo. Kalo beruntung, anda bisa merasakan nikmatnya naik Proton dengan menggunakan taksi ini. Dari segi layanan, pengemudi taksi Putra juga ramah terhadap penumpang. Ongkos yang diberlakukan juga tarif bawah.

4. Gamya Taxi

Namanya mungkin tidak setenar taksi-taksi yang lain, tapi Gamya layak menjadi salah satu taksi terbaik di Jakarta. Armada Gamya juga lebih banyak saya temukan di luar pusat kota Jakarta, kebanyakan menggunakan Nissan Sunny Neo dan Nissan Latio. Taksi ini juga mudah ditemukan di bandara Soekarno Hatta.

 

Pengemudi taksi ini juga ramah terhadap penumpang. Walaupun tidak menawarkan fitur seperti TV, taksi ini tetap sangat nyaman dan bersih. Warna armada yang 'cool' dan tidak norak juga membantu anda membedakan taksi ini dengan taksi lainnya. Ongkosnya juga masih menggunakan tarif bawah. 

5. Taxiku

Mungkin armadanya tidak sebanyak Blue Bird atau Express, tapi Taxiku memiliki beberapa layanan yang tidak dimiliki oleh taksi-taksi 'kelas atas' tersebut. Dua di antaranya adalah gratis biaya jalan tol ke bandara (Soekarno Hatta) dan printer argo. Sudah bukan rahasia lagi kalau ongkos tol selalu jadi momok bagi pengemudi mobil di Jakarta, terutama yang mau ke bandara. Nah kalo pake taksi ini, anda tinggal duduk santai dan tidak perlu pusing lagi dengan ongkos tol. Website resmi Taxiku menyebut bahwa ini adalah promosi, entah kapan akan berakhir (semoga saja seterusnya LOL). Yang perlu diperhatikan adalah, gratis biaya tol ini hanya berlaku untuk perjalanan ke bandara. Kalau anda naik taksi ini dari bandara, anda akan tetap dikenakan ongkos tol.

 

Kelebihan lainnya adalah printer argo. Untuk sebagian orang, mungkin resi/bukti pembayaran taksi tidak terlalu penting. Tapi buat sebagian lagi, bukti pembayaran ini sangat bermanfaat. Terutama kalo anda bekerja di perusahaan yang sistem administrasinya ketat. Taxiku juga menerapkan tarif bawah untuk penumpangnya. Armadanya sebagian besar menggunakan Toyota Limo seperti halnya Blue Bird dan Express.

Nah, dalam hal pelayanan supir, mungkin dari 4 taksi di atasnya, taksi ini yg paling bawah. Tapi itu cuma pengalaman saya saja, mungkin ada pembaca yg punya pengalaman berbeda. Tapi secara umum pelayanannya masih cukup baik. 

Monday, October 18, 2010

3 Months and Microblogging ...

Oh my God, ternyata sudah tiga bulan lebih sudah tidak ngeblog lagi ... 

Yah, mau bagaimana lagi, tempat curahan hati, uneg-uneg dan ide sekarang lebih banyak diambil oleh layanan Microblogging macam Facebook, Plurk atau Twitter. Entah siapa yg pertama kali mencetuskan ide microblogging (MB), tp memang baru terasa sekarang kalo si MB ini jauh lebih praktis dari sekedar webblog (WB) biasa. Di MB kita bisa langsung menuliskan apa yg ingin disampaikan, umumnya tidak lebih dari 200 kata. Buat orang-orang yg tidak suka menulis (atau memang tidak dikaruniai bakat menulis kayak gw), hal ini luar biasa membantu, terlebih lagi kalo cuma ingin menyampaikan uneg-uneg atau sekedar sumpah serapah.

Dalam kasus gw, saat ini Facebook (FB) lebih banyak dipakai untuk menuliskan ide atau sesuatu yang saat ini ada di pikiran, tentunya dalam batas-batas tertentu. Dibatasi karena sebagian teman di FB adalah atasan gw, jadi mesti hati-hati nulis sesuatu di FB, bisa-bisa kena sindir, tegur atau yang lebih parah lagi, surat peringatan alias SP. So, let's just say FB is the light side of my personality ... 

Tapi yg namanya manusia, tentunya wajar kalau sesekali menumpahkan segala kepenatan, amarah, dampratan dan sumpah serapah. Nah, dalam hal ini Plurk sangat membantu. Popularitas Plurk memang masih di bawah FB, itu sebabnya sangat cocok digunakan sebagai tempat curhat, atau menuliskan segala sesuatu yang tidak mungkin dituliskan di FB. Kalo di FB teman gw bisa mencapai ratusan, tp kalo plurk cuma puluhan orang, itupun sebagian besar nggak dikenal. Jadi tidak aneh kalo timeline Plurkku penuh dengan segala macam komplain dan tulisan-tulisan nggak mutu yg kalo dibaca rada bikin mata sakit. Plurk juga mengenal sistem Karma, kalo di game RPG rada mirip dengan experience, yg nilainya akan naik seiring dengan seringnya kita beraktivitas di Plurk. So in my case, Plurk is the dark side of my personality ...

Kalo Twitter gimana ? Dibanding FB dan Plurk, gw termasuk jarang ngetwit. Fitur Twitter menurut gw masih di bawah FB, selain itu apa yg disediakan di Twitter sudah tersedia pula di Plurk. Kalo apa yg gw tulis di Plurk suka ngaco, kadang di Twitter gw bisa ngomong lebih ngaco lagi, terlebih lagi kadang postingan di Plurk sering gw link ke Twitter. Jadi, suka nggak nyambung dgn yg ada dipikiran gw saat itu. So just say, Twitter is the fake side of my personality ...

Nah, jadi untuk weblogku tersayang, mungkin akhir-akhir ini aku jarang mengunjungimu. Tapi tenang, ada beberapa hal yang tetap akan dituliskan di sini nantinya. Bagaimanapun jg, banyak ide, tulisan, aktivitas dan kenangan berharga yang sudah tersimpan di sini. My weblog is the real side of personality ... emoticon

Wednesday, July 7, 2010

Radar Data Processing - #1 - System Reqs.

Tulisan ini sebenarnya dikhususkan untuk diri sendiri, soalnya aku gampang lupa dan punya penyakit yang nggak sembuh-sembuh sejak jaman sekolah dulu : malas mencatat. Berhubung hampir semua aktivitasku, mulai dari pekerjaan, riset sampai thesis berhubungan langsung dengan data radar, rasanya perlu untuk membuat catatan kecil tentang proses pengolahan data radar, mulai dari instalasi sampai proses eksekusi programnya.

Berikut sistem dasar yang diperlukan agar seluruh pengolahan data radar dapat berjalan lancar :

  1. PC atau Laptop atau yang kompatibel dengan prosesor minimal pentium 4 atau yang sejenis (AMD dll), RAM minimal 512 MB, dan ruang harddisk minimal 30 GB.
  2. Sistem Operasi Linux/UNIX atau yang kompatibel. Distro apapun boleh.
  3. C Compiler. Disarankan menggunakan GCC (Gnu C Compiler). Bisa diperoleh lewat SPM (Synaptic Package Manager).
  4. C++ Compiler. Disarankan menggunakan  G++. Bisa diperoleh lewat SPM (Synaptic Package Manager).
  5. Fortran Compiler. Disarankan menggunakan Gfortran atau Ifortran. Bisa diperoleh lewat SPM (Synaptic Package Manager).
  6. Text Editor (gedit, pico, emacs, vi dll).
  7. Perl (Practical Extraction and Report Language).

Berikut sistem tambahan yang harus diinstalasi untuk keperluan pengolahan data :

  1. NetCDF (Network Common Data Form). Bisa diunduh di : http://www.unidata.ucar.edu/software/netcdf/
  2. NetCDF-Perl Extension. Bisa diunduh di : http://www.unidata.ucar.edu/software/netcdf-perl/
  3. mmds (Msaka Multiple Doppler Synthesis) untuk konversi data RAW radar ke MRF dataset buatan Takeshi Maeseki. Kalo ini aku dapat ini selama training di Jepang dulu (thanks to sakurai-senpai).
Dan ini beberapa tool tambahan (opsional) untuk membantu visualisasi data yg sudah diolah : 
  1. GrADS (Grid Analysis and Display System). Bisa diunduh di : http://www.iges.org/grads/
  2. GTK+ (Gimp Toolkit). Bisa diunduh di : http://www.gtk.org/ 

Sebagai perbandingan, berikut spesifikasi sistem yg kupakai untuk pengolahan data radar selama ini : Dell Inspiron 1318, Processor Intel Core 2 Duo T8100 2.1 GHz, RAM 4 GB,  Harddisk 250 GB (50 GB untuk Linux), OS Linux Mint 7 Gloria.

Pada tulisan berikutnya akan diulas teknik instalasi sistem di atas emoticon.  

Sunday, July 4, 2010

WTHIGO ?? - #4 - Hangus Membawa Nikmat (end)

Pelan-pelan kupasang lagi keyboard dan LCD laptop di tempatnya, kupasang dan kukencangkan semua baut dan ... waktunya mencoba (untuk yg kesekian kalinya).

OK. Proses boot normal, windows setup terdeteksi, proses loading file dan .... HANG !!!

Badan langsung lemas. Dugaanku kalau mouse yg jadi biang keladi semua ini ternyata tak terbukti. Proses setup tetap hang. Apalagi yg kurang ??? Kucoba mengingat-ingat lagi kejadian di mall ambassador awal mei silam. Pasti ada sesuatu yg terlewat. Sesuatu yg membuat laptop ini ngadat. Waktu itu laptopku baru dikembalikan dari Dell Service Center, setelah DVD-RWnya bermasalah. Kepingan DVD memang berhasil dikeluarkan, walaupun harus dibayar dengan 'harga' mahal, DVD-RWnya akhirnya rusak total. Waktu itu laptop masih sempat kunyalakan dan nggak ada masalah dengan Vistanya.

Selesai dari service center, aku singgah sebentar di Dunkin dan iseng internetan. Nah dari sini semua masalah berawal. Setelah beberapa saat online, aku iseng ngecek panel laptop karena kepingin tau apakah nggak ada masalah setelah DVD-RW rusak. Setelah menekan beberapa tombol, semua keliatan baik-baik saja. DVD-RW masih bisa 'bersuara' menerima perintah dari tombol-tombol panel. Dan tiba-tiba saja internet ngadat. Aku pikir awalnya ini gejala biasa, kadang-kadang wifi dan mobile internet memang suka ngadat. Jadi kumatikan saja wifinya dengan mengubah posisi switch wifi laptop ke off.

Ada yg aneh ... kok lampu wifi di panel masih tetap nyala ??? harusnya kalo di-off dari switch, led wifi bakal mati. Belum selesai kebingunganku, tiba-tiba laptop hang. Dari gejalanya, aku yakin ini bukan hang biasa. Bukan cuma windows, tapi kursor mouse juga nggak bisa bergerak. Dari pengalaman selama ini, yg paling sering bikin mouse kursor nggak bergerak kalo hang tak lain dan tak bukan adalah prosesor yg kepanasan. Gawat ... tak ada pilihan selain mematikan paksa laptop dari tombol power. Setelah kudiamkan beberapa saat, kuhidupkan lagi laptop, dan sejak bencana itupun terjadi. Hang hang dan hang ....

Sebentar .... kalau led tetap menyala dan switch wifi nggak bermasalah (sudah dibuktikan di percobaan sebelumnya) berarti ada yg salah dengan led itu, atau ... panel tempat led itu yg bermasalah. Mungkinkah ? Cuma ada satu cara untuk mebuktikannya. Bongkar !!

 

Kubongkar lagi si laptop. Kali ini fokus terarah pada panel. Penghubung mainboard dan panel adalah selembar kabel tipis yg sangat rapuh. Sejak pertama kali bongkar laptop, kabel ini yg selalu bikin degdegan, soalnya gampang putus kalo ditarik terlalu keras. Misi kali ini adalah melepas si kabel dari konektor panel laptop. OK. Selesai. Saatnya mencoba.

Laptop menyala. Boot OK. Masuk Windows setup. So far so good ... eh tunggu sebentar ... bau ini ... ada yg terbakar !! Refleks, langsung kucabut kabel power laptop. Untungnya baterai nggak kupasang, jadi laptop langsung mati. Sialan !! Apalagi ini ???

Tidak salah lagi, ada sesuatu yg terbakar dalam laptopku. Perlahan kubuka lagi panel laptop, dan benar dugaanku. Kabel tipis tadi kelihatan hangus di pinggirnya. Kuperiksa lagi pelan-pelan kabel itu. Bagian tepinya terbakar, jadi satu atau dua serat kabelnya pasti putus, dan sudah pasti nggak bisa dipakai lagi.

Habis sudah. Kali ini laptop ini benar-benar hancur. Lesu rasanya. Semuanya gagal total. Belum genap dua tahun umurnya, laptop ini sudah 'wafat'.

Ya sudahlah. Dari awal aku sudah ikhlas kalo laptop ini bakal rusak karena dibongkar-bongkar. Mending aku sendiri yg bongkar daripada diutak-atik sama tukang servis laptop yg rakus-rakus itu. Kucopot kabel tipis yg terbakar itu dari mainboard. Kupasang lagi penutup panel dan coba kunyalakan lagi laptop. Siapa tau masih bisa nyala. 

Boot OK. Kayaknya kabel yg kebakar tadi nggak ngaruh ke sistem. Masuk windows setup. Loading file OK, dan ... tiba-tiba tampilan yg kutunggu-tunggu dari satu setengah bulan lalu itu tiba-tiba muncul !!

Layar pilihan instalasi Windows itu muncul ! Semuanya berjalan normal lagi.

Berarti memang kabel itu sumber masalahnya. Sejak awal, kabel itu pasti sudah rusak karena hubungan pendek karena aku nekat nekan tombol-tombol panel waktu DVD-RW rusak. Puncaknya, si kabel terbakar. Dan begitu dicopot, semuanya berjalan lagi seperti biasanya.

Finally ... masalah ini bisa diselesaikan emoticon.

------------

Jam 3 pagi, udara makin dingin, tapi aku masih belum ngantuk. Mata memandang LCD laptop yg sedang menampilkan proses instalasi Windows Vista .... Sudah dua belas jam lewat sejak laptop berhasil berjalan normal. Aku putuskan untuk install Vista via USB flashdisk. Prosesnya sudah hampir selesai, tinggal install ulang driver dan program-program lainnya. Kalo ingat sehari sebelumnya, jadi senyam-senyum sendiri. Andaikan kemarin aku nggak berani bongkar laptop ini lagi, mungkin ceritanya bakal beda seperti sekarang. Memang resikonya besar, tapi dari situ kita bisa belajar. Memang akhirnya panel laptop ini nggak bisa dipakai lagi, tapi paling nggak si laptop sendiri masih bisa dipakai kerja. Dan yg jelas aku dapat pelajaran yg luar biasa berharga. No pain, no gain ...

Semua proses instalasi Windows dan driver-driver sudah selesai. Sudah waktunya mata dan tubuh ini beristirahat kembali, begitu pula si laptop. Kuarahkan kursor ke start menu, dan kupilih Shut Down.

Si laptop pun tertidur lagi, tapi kali ini bukan mati suri ...

PROBLEM SOLVED. 

Thursday, July 1, 2010

Nggak Jadi Pindah .. LOL

Setelah kupikir-pikir lagi, akhirnya kuputuskan untuk menunda 'kepindahan' blog hosting dari blogsome ke blogspot. Berikut yg jadi bahan pertimbangannya :

  1. Blog ini sudah telanjur beken dan rangkingnya juga lumayan di google.
  2. Dashboardnya simpel, nggak ribet kayak blog hosting yg lain, walaupun sudah ketinggalan zaman dengan teknologi web sekarang.
  3. Aku sudah telanjur sayang dengan blog ini, rasanya kok 'berdosa' kalo ditinggal begitu aja. Banyak catatan berharga yg kutuliskan di sini, bego banget rasanya kalo pindah cuma gara-gara pingin kompatibel dengan FB.
  4. Forum blogsome sudah aktif lagi, setidaknya nggak perlu takut hostingnya bermasalah. Lagian sudah ada fitur blog backup.
Jadi, aku putuskan untuk 'rujuk' lagi dengan blog ini ... wakakakak ...  emoticon

 

Wednesday, June 16, 2010

WTHIGO ?? - #3 - Mungkinkah Karena Mouse .. ?

Well .. berhubung sudah rapat, kemarin dan hari ini lumayan banyak waktu luang untuk ngoprek laptop lagi. Jadi kemarin aku coba bedah ulang si Dell Inspiron 1318 yang sudah satu setengah bulan mati suri sejak kejadian di mall Ambassador bulan mei silam.

Setelah percobaan bulan lalu gagal total, aku putuskan untuk sekali lagi membongkar habis si laptop. Sebenarnya ada sedikit rasa cemas kalo ada apa-apa, ntar laptopnya tambah rusak. Tapi setelah kupikir-pikir lagi, sekarang ini si laptop nggak bisa dipakai juga, trus kenapa mesti takut ? Paling nggak aku tau apa yang jadi biang masalahnya. Kalaupun nanti rusak, ya udah, ikhlaskan aja, paling nggak aku dapat ilmu baru buat bongkar-bongkar laptop. Sebelumnya aku cuma berani bongkar harddisk atau batere CMOS doang, jadi sekarang rencananya dibongkar sampai motherboard.

Dan akhirnya bedah laptop episode dua dimulai. Ternyata nggak terlalu menegangkan seperti waktu yang pertama. Kali ini laptop sudah berhasil kubongkar sampai motherboard cuma dalam waktu setengah jam. Bandingkan waktu pertama kali bongkar yang makan waktu sampai tiga jam.

Dugaanku sejauh ini, ada masalah dengan WIFI switchnya. Alasannya, masalah bulan lalu berawal ketika aku mematikan WIFI via switch yang ada di sisi kanan laptop. Waktu itu, lampu LED WIFI di control cover tetap hidup, padahal sudah switch sudah off, dan tiba-tiba terjadilah bencana itu. Freeze misterius yang belum ketemu pemecahannya sampai sekarang.

Setelah switch dicabut dari motherboard, laptop ku rakit ulang dan dicoba. Hasilnya ?

BlSOD. Nggak ada yang muncul di layar monitor. Rasa cemas bertambah. Bukannya tambah bagus, laptop malah tambah kacau. Jadi kubongkar lagi laptopnya, dan kupasang WIFI switch tadi. Akhirnya bisa jalan lagi ... lega.

Kesimpulan sementara : Biang keladi bukan di WIFI switch.

Setelah searching di Google, aku download beberapa tool untuk cek hardware via bootable CD. Sejauh ini ada dua, yaitu : Hiren's Boot CD dan Sun's System Check. Masing-masing bisa diburn di CD dan di-boot.

Sejauh ini aku baru pakai PC-Check dari Hiren's Boot CD, dan aku menemukan sesuatu yang menarik. Software ini bisa menguji seluruh hardware yang ada pada laptop. Dan waktu pengujian mouse, hasilnya menunjukkan kalau mouse laptop tidak bekerja. Kebetulan tombol kiri mouse memang lagi stuck. Posisinya seperti ditekan terus, nggak bisa naik lagi karena karetnya habis.

Mungkinkah ini penyebabnya ? Liat saja nanti.

Wednesday, June 2, 2010

Pindah ...

Tak terasa empat tahun sudah ... empat tahun bukan waktu yang singkat, sudah empat tahun lebih aku menuangkan ide, pengalaman, pengakuan dan uneg-uned di blog ini ... 

Berat rasanya, tapi berhubung dukungan teknis untuk webblog ini (blogsome) sudah semakin berkurang, maka kuputuskan untuk berganti webhosting ke blogger/blogspot ... webblog pertamaku. Berhubung belum ada tool yang bisa dipakai untuk memindahkan database antar blog webhosting, maka prosesnya mungkin akan makan waktu lumayan lama. Tapi, mulai hari ini, semua konten, posting, gambar dan lain-lain akan dipindahkan ke alamat : 

http://nirwana-maya.blogspot.com .

Terima kasih Blogsome emoticon ... welcome back Blogspot emoticon  

Friday, May 28, 2010

Top 10 Games Which Change My Life

 

#10. Nexus - The Jupiter Incident (PC - 2004)

Sebagian orang pernah menanyakan, kenapa aku memilih bidang keilmuan yang relatif kurang 'lazim' dan kurang diminati orang pada umumnya, yaitu Meteorologi. Kau tau sebabnya kawan ?

OK. Aku mau membuat pengakuan. Semuanya berawal dari kesukaanku pada salah satu cabang ilmu fisika bernama Astronomi. Sejak kecil aku suka sekali mengamati langit, memandang bulan dan bintang gemintang sambil berpikir, mungkinkah ada kehidupan di kegelapan angkasa nan jauh di sana ? Bila ada seperti apa bentuknya ? Bisa nggak ya kita hidup di planet lain di tata surya dan lain sebagainya.

Lalu kenapa waktu kuliah dulu nggak ngambil jurusan astronomi ? Aku punya banyak alasan. Tapi salah satu alasan yang paling konyol adalah karena dulunya aku pikir meteorologi itu adalah bagian dari astronomi. Dan sampai sekarang pun, ketika cintaku pada ilmu meteorologi makin tumbuh dari hari ke hari, astronomi tetap mendapat tempat di dalam alam pikiranku. Bahkan mungkin pengetahuanku tentang astronomi sedikit lebih baik dari ilmu meteorologi itu sendiri ...

Lha .. kok malah curcol ??? Back to topic !

 

Nexus, adalah game yang unik. Unik karena gameplaynya yang disebut Tactical Fleet Simulator (TFS) sedikit di luar kelaziman. Game ini sempat menyita perhatian, karena kualitas grafisnya yang aduhai. Tapi alasan utama Nexus ada dalam daftar ini, adalah karena tema yang diusung game ini. Coba tebak ... yak, betul sekali ! Astronomi.

Aku sudah pernah mengulas game ini sebelumnya, jadi kalo mau tau lebih banyak tentang Nexus, silakan klik link ini.

Selain karena temanya, game ini juga sangat berkesan. Alasannya, game ini adalah salah satu hiburan di masa-masa pertama aku masuk dunia kerja. Waktu itu sempat tinggal di lokasi yang lumayan jauh dari keramaian, dan game inilah yang jadi pengisi hari-hari sepi itu emoticon.

#9. ALIENS (Arcade - 1990)

Masih ada hubungannya dengan astronomi. Alasan utama aku main game ini adalah karena film Aliens (1986) merupakan salah satu film sains fiksi favoritku.

 

Aku pertama kali bermain Aliens waktu kelas 1 STM, kurang lebih 14 tahun yg lalu. Waktu itu baru merantau ke Makassar, jauh dari orang tua dan harus hidup di tengah adat dan budaya baru. Game ini salah satu penghibur tiap kali kangen dengan kampung halaman. Dulu tiap kali mau main game ini di arcade (ding-dong), suka nyelinap pergi diam-diam supaya nggak ketahuan sama tante .. hahha emoticon

#8. Pro Wrestling (NES - 1986)

Balikpapan, dua puluh satu tahun lalu. Seorang bocah kelas dua SD mengajak seorang teman main ke rumahnya. Sang teman yang waktu itu baru pindah sekolah sangat senang mendapat teman baru. Apalagi ketika ditawari permainan unik, dengan alat berbentuk kotak, disambungkan ke TV, dan ada tulisan 'Nintendo' di atasnya. Hari itu adalah hari pertama sang teman, yg bernama Ardhi itu, berkenalan dengan dunia yang bernama 'Video Game'. Hahahah ...

   

Bukan Super Mario Bros, bukan Contra dan bukan pula Galaga, melainkan Pro Wrestling lah yang menjadi video game pertama yang pernah kumainkan. Game ini juga merupakan game bergenre fighting pertama yang kukenal.

Dulu suka banget pakai jagoan yang namanya The Amazon karena hobinya yang menggigit-gigit lawan tandingnya. Krauk .. krauk ... such a memorable game ... emoticon

#7. Prince of Persia (PC - 1989)

Waktu itu aku masih kelas 1 SMP. Si abah (ayah dalam bhs Banjar), kadang ngajak ke kantornya di hari libur. Di sana, perhatianku tertuju pada salah seorang teman abah yang bermain game yang keren, tapi unik. Unik karena jagoan dalam game ini senjatanya pedang, bukan pistol atau laser seperti game-game action di masa itu, macam Mega-man dll. Selain itu, aksi-aksi si jagoan juga luar biasa, seperti melompat, bergelantungan atau memanjat dinding. Belum pernah aku melihat game macam ini. Mulai hari itu, masa 3 tahun di SMP praktis didominasi oleh game yang bernama Prince of Persia ini.

 

Dua tahun kemudian, aku lulus SMP, malam terakhir di kampung halaman, malam terakhir sebelum berganti status jadi perantauan, aku menamatkan game ini. Waktu itu semua anggota keluarga ngumpul, termasuk almarhum Kaik (Kakek dalam bhs Banjar). Malam itu juga yang terakhir kali aku bisa bertemu mendiang Kaik, karena beliau meninggal empat bulan kemudian ketika aku sudah merantau ke Makassar. That's why this game is so memorable ... emoticon

Prince of Persia (POP) bukan sekedar game yang keren dari sisi grafis, tp juga luar biasa bagus untuk mengasah otak .. para maniak POP pasti setuju dengan pendapat ini .. oh iya, satu lagi, adu pedang dengan Jaffar di level terakhir mungkin salah satu adegan terbaik dalam game ini emoticon.

#6. PC-man (PC - 1982)

Haram hukumnya buat orang yang ngaku gamer, tp nggak tau dengan game yg namanya Pac-Man. Game ini luar biasa populer di era 80-an, dan merupakan salah satu game legendaris di masanya. PC-Man sendiri merupakan salah satu clone Pac-Man untuk versi IBM-PC. Tampilan PC-Man mirip dengan Pac-Man, cuman karena waktu itu kualitas grafis untuk PC masih pas-pasan, maka ada sebagian warna yang nggak sesuai dengan versi originalnya. Selain itu tampilan levelnya juga dirotasi 90 derajat dari versi aslinya.

  

Aku sendiri baru kenal dengan PC waktu kelas empat SD, dan PC-man adalah game PC pertama yang pernah kumainkan. Ada rasa 'iba' kalo ingat spek PC waktu itu : Intel 80386 dx, RAM 2 MB, DOS ! Tapi itu sudah termasuk luar biasa untuk zamannya. Dulu kalo main game ini, saudara-saudara sampe anak-anak tetangga biasanya pada duduk rapi di lantai sambil pasang tampang takjub ngeliat layar monitor VGA.

Sampe sekarang aku kadang-kadang main game ini via DOS-BOX emulator.

Special moment : ada sedikit glitch untuk level 1 dari game ini, di mana kita bisa melahap 4 hantu sekaligus ... puas banget kalo dengar suara si PC-MAN nelan 4 hantu sekaligus .... ! emoticon

#5. Age of Empires (PC - 1997)

Ahh ... AOE. Siapa yang nggak kenal dengan game ini ? AOE adalah salah satu game Real Time Strategi (RTS) terbaik sepanjang masa. Kualitas grafis yang luar biasa (pada pertengahan 90-an), ditambah gameplay menarik menjadi daya tambah untuk game ini. AOE adalah game RTS pertama yang pernah kumainkan.

 

OK. Pengakuan kedua.

Selain astronomi, aku juga sangat suka dengan ilmu sejarah. Waktu UMPTN dulu sempat ancang-ancang ambil jurusan sejarah/arkeologi kalo pilihan yang lain nggak keterima. Sekarang pun sebenarnya masih suka dengan hal-hal berbau sejarah, misalnya nonton film-film dokumenter tentang Piramid, Great Wonders of The World, Mumi dll. Jadi sebenarnya aku suka AOE karena temanya yang berhubungan dengan sejarah dunia.

Aku kenal game ini waktu observasi (PKL) di kampung halaman, tahun 1997 silam. Sejak itu, game-game bertema RTS termasuk dalam daftar game favoritku, misalnya Warcraft, Red Alert, Empire Earth dll. Masa-masa awal kuliahku sempat didominasi game ini dan keturunannya (AOE 2).

My favorite quote of this game : WOLOLO .... emoticon

#4. Counter Strike (PC - 2003)

Aku keterima di ITB tahun 1999, lulusnya tahun 2005. Enam tahun kuliah. Andaikan game ini nggak pernah kukenal, mungkin aku bisa lulus setahun lebih cepat .. hehhe ...

Semuanya berawal sejak aku masuk salah satu lab di jurusan. Karena dana pengadaan PC untuk mahasiswa di lab terbatas (atau lebih tepatnya memang nggak ada anggaran untuk PC mahasiswa), maka dengan sangat berat hati, mahasiswa harus mempersiapkan PC untuk dirinya sendiri di lab.

 

Singkat cerita, seperti teman-teman lain di lab, aku pun memboyong PCku ke sana. Berhubung aktif di lab, maka seringkali aku harus makan tidur di lab juga. Dan sejak saat itulah, aku berkenalan dengan 'dunia baru' yang disebut Online Multi-Player Gaming.

'Dunia baru' ini biasanya dimulai ketika matahari mulai tenggelam di ufuk barat dan akan berakhir ketika fajar menyingsing. Seperti halnya sarang vampir di film-film horor, lab biasanya akan tenang dan relatif sunyi di siang hari dan akan mulai ramai dan penuh jeritan-jeritan penghuninya di malam hari. Para penghuni tersebut tak lain dan tak bukan adalah mahasiswa-mahasiswa yang 'sibuk' dengan game online, termasuk yg punya blog ini ... emoticon

Counter Strike (CS) adalah game online pertama yg kumainkan, sekaligus merupakan salah satu alasan kenapa aku lulus telat. Tapi bukan berarti nggak ada efek positifnya. Sebagian besar kenalanku dari jurusan/fakultas lain aku dapat karena main game ini .... 

Fav quote of this game : FIRE IN THE HOLE !! emoticon

#3. Tekken 3 (Arcade - 1997)

Okay, akhirnya sampai juga ke tiga besar !

Ada dua alasan utama, kenapa Tekken berhak atas posisi no.3 dalam daftar nggak mutu ini :

  1. Game ini sering aku mainkan ketika mau ikut UMPTN tahun 1999 silam.
  2. Karena game ini pula aku nyaris DO dari ITB setahun kemudian.

Aku pertama kali main game ini waktu pertengahan 1999. Saat itu lagi musim UMPTN. Musim ujian kok malah main game ??? Waktu itu baru merantau ke Bandung. Beda dengan sebelumnya, aku yang  biasa tinggal numpang dengan keluarga, akhirnya resmi ngekos di daerah Taman Sari atas. Berhubung nggak ada keluarga di Bandung, ya ... akhirnya tiap kali ada waktu luang aku main ke mall kayak BIP dan sekitarnya. Di sela kerumunan mojang-mojang cantik Bandung itulah, aku menemukan game ini. Ini adalah game pertama yang aku mainkan ketika merantau ke bumi parahyangan.

 

Waktu itu seingatku, aku main ke lantai 2 Plaza Dago. Tadinya aku kira Virtua Fighter (VF), eh ternyata bukan. Aku coba main, ternyata lebih enak dari VF. Selanjutnya, hampir tiap sore, selesai latihan soal UMPTN di bimbel, lanjut lagi ke latihan Tekken di Mall.

Sehari sebelum UMPTN aku masih sempat main game ini. Waktu itu, aku sempat ngomong dalam hati :

"Kalo aku bisa tamatkan game ini tiga kali berturut-turut, aku bisa lulus UMPTN".

Entah sugesti atau bukan, yang jelas hari itu untuk pertama kalinya aku bisa namatin game ini tiga kali berturut-turut, dan memang .. aku akhirnya lulus UMPTN sebulan kemudian.

Tapi sayangnya, game ini juga sempat bikin hancur tahun pertamaku di ITB. Saat itu lagi booming rental PlayStation (PS), dan gara-gara keseringan main Tekken di PS (waktu itu aku mungkin berhak dapat predikat master Tekken), kuliah jadi terlupakan. Padahal tahun-tahun pertama itu adalah masa-masa paling krusial ketika kuliah. Untungnya akhirnya bisa tobat dari kecanduan tekken, dan 'kembali ke jalan yg benar'.

Anehnya, sampai sekarang pun, walaupun sudah nggak hapal jurus-jurusnya, tapi kalo sudah pegang stick (PS), tangan ini bisa ngeluarin jurus-jurus itu dengan sendirinya emoticon.

Kadang-kadang aku masih main Tekken 3 via PSX (PS emulator).

 

#2. Street Fighter 2 (Arcade - 1991)

Dari sekian banyak game yang pernah kumainkan, cuman ada sebagian kecil yang benar-benar tak habis dimakan waktu. Game-game ini, walaupun sudah tua, tapi nggak pernah bosan dimainkan sampai sekarang. Dalam hal ini, Street Fighter 2 (SF2) adalah yang terbaik. Walaupun bukan yang pertama, SF2 adalah game arcade (ding dong) favoritku semasa SD sampai SMP. Dulu, kalau pergi ke game center, bisa dipastikan game ini dulu yang pertama dimainkan.

 

Awalnya, aku kenal SF2 dari versi NES (Nintendo). Waktu itu kalo nggak salah karakternya cuma ada 4 : Ryu, Chunli, Guile & Zangief. Tapi yang benar-benar membuat ketagihan adalah versi arcadenya, semua jagoannya ada. Kayaknya game ini identik dengan mesin arcade pada masa itu. Semua game center paling nggak punya satu arcade SF2.

SF2 lah yang membuat aku suka dengan game bergenre fighting. Kalo nggak ada SF2, aku nggak akan pernah main Mortal Kombat, Tekken, Virtua Fighter dan lusinan game fighting lainnya. Berhubung game center sekarang sudah nyaris punah, aku biasa main SF2 via emulator seperti Mame atau WinKawaks.

And believe it or not, i have to play this game at least once a week ...

UNTIL NOW emoticon

OK. No.10 sampai no.2 sudah selesai diulas. Dan inilah sang juaranya.

 

#1. Pro Evolution Soccer 6 (PC - 2006)

Hahha ... game ini lagi. Satu-satunya game sport dalam daftar ini, sekaligus juaranya.

Kayak nggak bosan-bosannya aja. Tapi, memang begitulah adanya. Bukannya mengecilkan arti game-game yang lain, tapi aku baru benar-benar merasakan apa yang dimaksud dengan 'hidup' itu, sejak pertama kali masuk ke dunia kerja. Dan dari semua game yang ada, sepertinya Pro Evolution Soccer 6 (PES6) adalah yang paling berpengaruh selama 5 tahun mencari nafkah di Jakarta.

 

Aku kenal game ini waktu pertama kali kerja, sekitar awal tahun 2006, dan sejak saat itu, aku masih nggak pernah  bosan main game ini sampai sekarang. Walaupun seri PES terus diperbaharui setiap tahun dengan peningkatan kualitas grafis dan gameplay, tapi tetap aja ujung-ujungnya aku balik lagi ke PES6.

Ada sesuatu yang beda dari game ini. Kalo aku bilang sih, AI-nya. Dari semua game, AI PES6 ini luar biasa menyebalkan. Menyebalkan karena susah dikalahkan. Saking menyebalkannya, sampai saat ini, tak kurang dari 3 keyboard yang hancur kugebrak gara-gara game ini. Yah habis mau gimana lagi ... kadang-kadang AI PES6 suka curang, ada aja caranya supaya dia bisa menang, walaupun pada akhirnya si AI ini kalah juga. Rasanya puas luar biasa kalau bisa menang dari si AI. Dan kalo mau jujur, belum pernah ada game yang sukses bikin aku teriak-teriak histeris sendirian, selain game ini. Gila memang. AI yang menyebalkan tapi membuat ketagihan.

Tahun 2008 adalah yang paling parah. Parah dalam artian, aku kecanduan berat dengan game ini. Pernah dulu nggak tidur semalaman gara-gara PES6. Kerjaan jadi terbengkalai, kuliah nggak keurus, insomnia berkepanjangan dan yang paling parah, bodi melar nggak karuan. Berat badan naik sampai 120 kg cuma dalam waktu setahun. Untung pertengahan 2009 kemarin dapat 'hidayah' dan akhirnya ketagihan PES6 dapat dikurangi, walaupun nggak seluruhnya. Sampai sekarang PES6 kadang kumainkan, tapi paling lama juga dua jam, jarang lebih.

Walaupun lebih banyak sisi negatifnya, banyak pelajaran hidup yg kudapat dari game ini. Game ini juga yang menjadi inspirasiku untuk mendalami bidang AI yang sekarang jadi tema tesisku emoticon 

Friday, May 14, 2010

WTHIGO ?? - #2 - Biang Keladi Yg Mulai Terkuak

Sudah seminggu lebih laptop tewas, dan sudah seminggu lebih pula aku pening karena belum bisa ketemu sumber masalahnya emoticon

Beberapa hal yang sudah dilakukan :
  1. Diagnoistic Test dengan software bawaan Dell via BIOS --> tidak terdeteksi masalah pada komponen sistem seperti processor atau RAM.
  2. Instalasi Windows Vista ke laptop via USB-to-IDE cable yang terhubung ke DVD-RW drive (dicomot dr PC) --> gagal. Proses terhenti ketika setup selesai memuat file-file instalasi windows dan progress bar muncul. Setelah itu hang total. Kejadian ini sama seperti ketika boot lewat Windows/linux pada tulisan sebelumnya.
  3. Instalasi windows Vista ke PC dengan harddisk laptop --> berhasil. Semua proses selesai dan PC bisa diboot dengan menggunakan harddisk laptop.
  4. Pasang harddisk yang sudah diinstall Windows Vista ke laptop --> gagal. Masih sama seperti sebelumnya, prosesnya terhenti waktu progress bar windows muncul.
  5. Pasang harddisk yang sudah diinstall windows vista ke laptop via USB, dan boot via USB --> gagal. Hasilnya sama seperti no.4.
  6. Install Windows XP ke laptop via USB-to-IDE cable yg terhubung ke DVD-RW (kayak no.1) --> gagal. Proses terhenti pada saat setup selesai memuat file-file instalasi dan tulisan 'Setup is starting Windows' muncul. Habis itu hang total.
  7. Install windows XP ke laptop via USB (dengan PE-to-USB/usb prep 8), harddisk laptop dicopot --> gagal, seperti no.6
  8. Reset BIOS dengan melepas konektor batere CMOS di motherboard --> nggak ngaruh, seperti no.6
  9. Flash BIOS dengan versi A03 (sama dengan versi sebelumnya) --> nggak ngaruh
  10. Cabut dan tukar pasang RAM --> nggak ngaruh
  11. Cabut Wireless LAN --> nggak ngaruh
  12. Load BIOS default --> nggak ngaruh
  13. Nonaktikfkan semua fitur processor/RAM di BIOS --> nggak ngaruh

Dari rangkaian proses di atas, aku bisa menarik kesimpulan sementara bahwa :

  • Harddisk normal. Terbukti dari poin no.3. Kalo nggak normal, kenapa masih bisa terdeteksi di BIOS dan bisa diinstall Windows di PC lain ? Poin no.7 juga memperkuat dugaan kalo si harddisk ini nggak kenapa-kenapa, karena instalasi windows tetap macet setelah harddisk laptop dicopot. Dengan demikian, segala tuduhan kepada harddisk seperti postingan blog sebelumnya resmi dicabut emoticon
  • Harddisk connector/controller normal. Keliatan dari poin no.5, karena boot via USB pun nggak bisa jalan.
  • BIOS normal (poin no.8, 9, 12 dan 13).
  • RAM normal (poin no.10).
  • Wireless LAN normal (poin no.11).
  • Tersangka 1 --> Processor. Kipasnya sudah nggak mutar lagi. Pertanyaannya sekarang, kalo memang processor ini sudah mau 'tamat', kenapa si laptop masih bisa jalan, masuk BIOS, ngejalanin DOS, Windows setup dll ? Anehhnya, kadang kipasnya bisa mutar sendiri, seperti waktu aku flash BIOSnya. Sempat mutar sebentar, habis itu mampus lagi.
  • Tersangka 2 --> Motherboard. Kayaknya ada short circuit dengan salah satu switch atau piranti di motherboard. Sebelum laptop tewas, sempat ada keanehan dengan switch wireless LAN. Walaupun sudah di-off, tp indikator wireless di laptop masih menyala, habis itu hang.

Yang akan dilakukan berikutnya :
  1. Boot dan Install windows Xp ke USB drive. Jadi ntar XPnya diload lewat USB (kalo bisa)
  2. Flash BIOS dengan versi A6 (kalo langkah 1 gagal)
  3. Cek motherboard, bongkar laptop lg, cek switch2nya (kalo langkah 2 gagal) 
emoticonemoticonemoticon