Menurut
laporan cuaca terkini, Siklon Tropis yang diberi nama 'Hagupit'
terdeteksi sedang bergerak menuju Filipina, negara tetangga kita yang
setahun lalu porak poranda oleh 'Haiyan', yang konon merupakan salah
satu siklon tropis terkuat yang pernah tercatat dalam sejarah.
Lalu apakah siklon tropis ini bakalan nyelonong ke Indonesia ? (anda mungkin sudah tahu jawabannya dari judul tulisan ini).
Siklon
tropis merupakan fenomena cuaca yang merupakan produk akhir dari pusat
tekanan rendah di perairan tropis ditambah efek Coriolis karena rotasi
Bumi. Kenapa di perairan tropis ? Karena penguapan akibat radiasi
matahari paling tinggi adanya di wilayah tropis, dan air adalah bahan
bakar utama dari siklon itu sendiri. Ketika udara disekitarnya tertarik
ke arah pusat tekanan rendah, pusaran mulai terjadi akibat efek
Coriolis. Efek coriolis terjadi ketika suatu objek bergerak lurus dari
satu titik ke titik lain, pada bidang yang berputar. Dalam kasus siklon,
objek tersebut adalah aliran udara, sementara bidangnya adalah Bumi
yang berotasi. Akibatnya, pergerakan tadi tidak akan lurus tetapi
berbelok, membentuk pusaran. Ketika kecepatan angin yang dihasilkannya
sudah melewati 70 mil per jam, pusaran ini 'resmi' disebut sebagai
Siklon Tropis, atau Hurricane (di daerah Atlantik/Pasifik Timur) atau
Typhoon (di daerah Pasifik Barat). Orang Indonesia sendiri lebih sering
menyebutnya Topan. Dan bak monster, kehancuran terjadi di daerah-daerah yang dilaluinya akibat hujan lebat, angin kencang dan ombak tinggi yang dibawa si topan ini.
Efek Coriolis yang menyebabkan pusaran siklon tropis memiliki pengaruh dominan di lintang 5 derajat - 30 derajat. Karena bahan bakarnya adalah air, maka siklon tropis umumnya akan melemah ketika memasuki daratan. Filipina, negara tetangga kita, sering jadi bulan-bulanan Siklon Tropis tidak hanya karena posisinya yang berada di daerah dengan pengaruh efek Coriolis yang dominan, tapi juga karena kondisi geografisnya sebagai negara kepulauan. Berbeda dengan daratan yang airnya relatif sedikit, wilayah kepulauan memiliki cukup air (dari lautan dangkal yang mengelilinginya) sebagai bahan bakar siklon tropis.
Bagaimana
dengan Indonesia ? Walaupun juga merupakan negara kepulauan, efek
Coriolis di daerah khatulistiwa (lintang 0-5 derajat) sangat kecil,
sehingga siklon tropis praktis tidak pernah terjadi di Indonesia.
Walaupun tidak pernah mengalami siklon tropis, Indonesia masih tetap
terkena pengaruh siklon yang wara-wiri di sekitarnya. Biasanya kalau ada
siklon di sekitar Filipina, cuaca di sekitar Kalimantan dan pulau-pulau
lain di utara Indonesia juga ikut memburuk, tentunya dengan skala yang
jauh lebih kecil dibandingkan daerah yang dilalui siklon.
Sebagai
penutup, berikut adalah citra jalur siklon tropis di dunia yang terekam
sejak tahun 1945 - 2006 oleh National Oceanic and Atmospheric
Administration (NOAA), USA.
Jadi ... masih adakah yang tidak bersyukur tinggal di Indonesia ?
No comments:
Post a Comment