Setelah 'dibantai' di Jepang kemarin, aku memutuskan untuk lebih berhati-hati menuliskan apa yang akan dimasukkan dalam paper nanti. Dua kata kunci sang mentor yang paling kuingat ketika itu adalah "Make it simple !" dan "Everything you write has its own reason !!", dan itulah yang sudah kukerjakan dalam tiga hari terakhir.
Salah satu komentar terpedas saat diskusi itu adalah peta daerah studi yang kumasukan dalam draft paper.
Pemakaian warna dan shading yang berlebihan, simbol yang kekanak-kanakan, tidak ada inset, nihil koordinat dan penggunaan huruf yang keliru menjadi alasan utama kenapa gambar di atas dikritik habis-habisan. Oh iya, penggunaan gambar macam itu juga berpotensi menguras kantong, karena gambar berwarna biasanya akan dimintai biaya tambahan.
Jadi ... tiga hari terakhir kuhabiskan untuk mencari cara membuat peta daerah studi yang lebih simpel, tapi padat informasi, dan kalau bisa greyscale saja, dengan software meteo sejuta umat : GrADS. Karena ini pertama kalinya aku membuat peta topografi di GrADS (sebelumnya pake ArcGIS, Surfer, Global Mapper dll), aku sempat dibuat frustrasi karenanya. Jangankan membuat peta, mencari datanya saja susah.
Mungkin lebih dari 5 jenis data topografi yang coba aku download nggak ada yg cocok, mulai dari format, resolusi dll. Setelah hari pertama berlalu tanpa hasil apa-apa, akhirnya harapan itu datang di hari kedua. Tanpa sengaja, aku menemukan data ETOPO2 di NOAA, dengan format binary yang memang "bersahabat" dengan GrADS. Walaupun sempat bingung karena masalah koordinat peta yang terbalik, akhirnya peta topografi yang ditunggu-tunggu muncul juga.
Setelah sukses menampilkan peta topografi di hari kedua. Hari ketiga (hari ini) kuhabiskan untuk fokus ke daerah studi dari riset paper: Sumatera Barat. Alhamdulillah, tidak ada masalah berarti, karena referensi dari paper-paper sebelumnya sudah banyak. Kuputuskan untuk menggunakan data ETOPO1 yang merupakan penyempurnaan dari ETOPO2. Lumayan melelahkan, dan butuh kurang lebih 60 baris GrADS script untuk menampilkan peta seperti yang disarankan sang mentor. Inilah hasilnya :
Hmmm ... memang benar kalau kerja keras itu tidak sia-sia, dan aku benar-benar puas dengan apa yang sudah kulakukan dalam tiga hari ini. Pekerjaan selanjutnya adalah membaca minimal 2 paper sehari dan memperbaiki konten yang lain.
Semangaaaaaaat !!!!
No comments:
Post a Comment