Penting :
Apabila anda menemukan kesulitan, silakan beralih ke bagian 'Tanya Jawab (FAQ)' di akhir tulisan ini.
1. Informasi Data :
Gambar di bawah adalah citra terbaru yang diolah dari data mentah (RAW) C-band Doppler Radar (CDR) milik BPPT. Parameter yang diolah adalah reflektivitas (dalam dBZ) pada ketinggian 2 kilometer dari permukaan laut (Mean Sea Level). Waktu yang tertera pada bagian kiri atas peta menunjukkan waktu dari data terakhir yang diolah sistem radar. Beberapa bagian yang tampak seperti 'noda' pada peta di bawah sesungguhnya adalah informasi distribusi atau tutupan hujan yang terjadi di wilayah tersebut yang intensitasnya dinyatakan pada legenda peta di bagian kiri bawah peta.
Citra terbaru CDR. Apakah di daerah anda terjadi hujan seperti yang ditampilkan citra ini ? |
Warna biru-hijau menunjukkan hujan ringan (gerimis/drizzle), warna hijau-kuning menunjukkan hujan sedang, dan warna kuning-merah menunjukkan hujan lebat atau ekstrim (hujan es/hail, badai).
Apabila anda merasa ragu bepergian ke suatu tempat karena masalah cuaca atau misalnya anda takut kehujanan, maka informasi dari citra ini akan sangat bermanfaat untuk anda :-).
2. Catatan Penting :
- Klik citra untuk informasi yang lebih detil (SIJAMPANG).
- Sistem ini bersifat near real-time. CDR membutuhkan waktu kurang lebih 6 menit untuk menghasilkan data volume scan dalam bentuk file data RAW. File ini kemudian akan ditransfer ke Laboratorium NEOnet BPPT untuk diolah menjadi informasi hujan seperti yang ditampilkan pada citra di atas. Waktu total yang dibutuhkan untuk seluruh proses ini kurang lebih 10 menit. Sehingga data yang tampak bukanlah merupakan data saat ini (menit ini atau detik ini), namun merupakan data 10 menit sebelumnya, seperti yang ditampilkan oleh waktu yang tertera di citra.
- Bila tampilan citra tidak diperbaharui lebih dari 1 jam, refresh tampilan pada web browser anda.
3. Informasi Instrumen :
C-band Doppler Radar (CDR) adalah salah satu radar cuaca milik BPPT yang berlokasi di kawasan PUSPIPTEK Serpong, Tangerang. Beroperasi sejak tahun 2007, radar ini telah digunakan untuk berbagai kegiatan penelitian meteorologi, khususnya yang berhubungan dengan cuaca ekstrim dan variabilitas iklim di wilayah Jakarta dan sekitarnya, misalnya pada proyek HARIMAU (Hydrometeorological Array for Intraseasonal Variation Monsoon Automonitoring) dan SATREPS-MCCOE (Science and Technology Research Partnership for Sustainable Development - Maritime Continent Center of Excellence). CDR mampu memberikan informasi intensitas hujan setiap 6 menit, dengan resolusi spasial mencapai 500 meter. CDR juga merupakan salah satu elemen penting dalam proyek SIJAMPANG (Sistem Informasi Hujan dan Genangan Berbasis Keruangan) yang mampu memberikan informasi cuaca terkini kepada masyarakat melalui berbagai media, seperti web maupun SMS.
Klik di sini untuk melihat spesfikasi yang lebih detil dari CDR.
4. Tanya Jawab (FAQ) :
Tanya : Salam !! Saya butuh informasi yang lebih detil untuk radar ini, misalnya frekuensi pancar, daya maupun sistem perangkat keras dan lunaknya. Di mana saya bisa menemukan informasi ini ?
Jawab : Salam juga !! Perhatikan lagi bagian 'Informasi Instrumen' di atas, dan anda akan menemukan yang anda cari.
Tanya : Ntar dulu mas, apakah radar ini juga mengukur parameter cuaca lain seperti temperatur, kelembaban, atau tekanan udara ?
Jawab : Tidak. Radar ini hanya mengukur intensitas curah hujan serta arah dan kecepatan angin. Anda harus menggunakan data dari instrumen selain radar untuk mengetahui parameter lainnya, misalnya dari satelit atau stasiun cuaca otomatis (AWS).
Tanya : Hmm .. saya hanya melihat intensitas hujan dalam skala kualitatif, misalnya gerimis atau hujan lebat. Kenapa anda tidak menampilkan informasi hujan dalam skala kuantitatif, misalnya dalam mm/jam ?
Jawab : Masyarakat awam umumnya lebih membutuhkan informasi yang bersifat kualitatif, misalnya ada yg bertanya : "di Blok M hujan nggak ?" atau "di Monas cerah atau tidak ?". Tentu saja kami bisa menampilkan informasi hujan dalam satuan mm/jam atau dBZ, namun masyarakat akan lebih sukar memahami informasi seperti ini.
Tanya : Hooo ... Berarti radar ini juga bisa memberikan informasi dengan format selain citra, misalnya data text (ASCII) atau binary ?
Jawab : Tentu saja. Kami mengolah data radar sejak dalam format mentah (RAW) ke dalam format lain seperti binary, teks maupun NetCDF untuk keperluan penelitian. Citra di atas adalah salah satu dari sekian banyak produk keluaran data yang kami hasilkan.
Tanya : I see, I see ... Lalu apakah saya bisa memperoleh data radar ini untuk keperluan penelitian, tugas akhir, skripsi dan lain-lain ?
Jawab : Selama untuk tujuan penelitian, anda bisa memperoleh data mentah (RAW) atau citra radar dengan gratis. Tentu saja anda harus membuat sendiri program/source code untuk pengolahan datanya. Silakan hubungi Pusat Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam (PTISDA) BPPT untuk memperoleh data tersebut.Tanya : Ngggg satu lagi, gan .... Saya sudah refresh tapi kok citranya nggak diperbaharui ? Eh ... sekarang gambarnya malah nggak muncul ? What happened ??
Jawab : Ehm ... sepertinya ada masalah pada koneksi internet anda atau .... mungkin masalahnya ada pada radar itu sendiri. Mohon ditunggu sampai sistemnya kembali normal. Harap maklum.
No comments:
Post a Comment