Banyak yang bilang kalau Tokyo adalah kota dengan biaya hidup termahal di dunia, termasuk dalam hal makanan. Pendapat tersebut memang ada benarnya, terutama bagi pendatang baru yang belum terbiasa dengan kehidupan di Jepang. Untuk sekali makan, umumnya kita harus merogoh kocek sekitar 500 - 1000 yen, kalau dikurskan ke Rupiah kasarnya sekitar 50 - 100 ribu. Angka tersebut bisa bertambah tinggi, kalau kita makan di restoran atau rumah makan, terutama yang menyuguhkan makanan impor.
Namun, bukan berarti kita harus selalu merogoh kocek dalam-dalam hanya untuk sekedar makan ya. Alhamdulillah, saya sudah beberapa kali berkunjung ke negeri Sakura ini, dan berdasarkan pengalaman, saya jadi tahu bahwa dengan sedikit trik, kita bisa makan kenyang 3x sehari hanya dengan ongkos di bawah 1000 yen.
Tulisan ini lebih ditujukan untuk traveler atau pendatang baru yang sekedar berkunjung dalam waktu singkat ke Tokyo. Kalau anda ingin menetap dalam waktu lama untuk sekolah atau bekerja di Jepang, ya mungkin pilihan terbaik adalah memasak sendiri.
#1 Makan di warung kecil
Salah satu cara menghemat pengeluaran dalam hal makanan adalah dengan menyesuaikan gaya hidup orang di Jepang. Sama seperti di Indonesia, orang Jepang umumnya tidak terlalu suka makan di restoran atau rumah makan besar. Kalau di Indonesia ada warteg pinggir jalan, maka di Jepang ada banyak warung soba, udon atau gyumeshi (rice bowl dengan irisan daging sapi di atasnya) di pinggir jalan di Tokyo. Umumnya menu paling murah di warung-warung ini berkisar antara 200 - 300an yen, dan anda bisa mendapat air putih gratis. Warung-warung ini juga biasa buka di mall, dan sebagian sudah ada yang membuka cabang di Indonesia, misalnya Yoshinoya.
Gyumeshi |
Salah satu warung makan yang jadi favorit saya adalah Matsuya, di mana kita bisa makan gyumeshi seharga 330 yen dengan bonus semangkuk sop miso dan air putih gratis (kalau makan di tempat). Itu sudah lebih murah daripada makan di restoran fastfood dengan menu yang sama di Indonesia.
#2 Belanja makanan/minuman di supermarket daripada convenient store atau vending machine
Convenient store (7eleven, Lawson dll) dan vending machine adalah dua dari sekian banyak hal yang paling menarik dalam kehidupan di Jepang. Walaupun menawarkan banyak kenyamanan, namun belanja di convenient store dan vending machine bisa menguras isi kantong, kalau tidak hati-hati.
Di sisi lain, supermarket di Jepang umumnya menjual makanan/minuman dengan harga yang lebih murah, bahkan dalam beberapa hal, bisa dibilang kelewat murah. Misalnya saja, untuk sebotol air mineral 200 ml, harganya berkisar antara 100 - 120 yen di convenient store atau vending machine. Sedangkan kalau membeli di supermarket, kita bisa mendapatkan air mineral ukuran 1000 ml (yup, 5x lipatnya) dengan harga 75 yen saja.
Ayam goreng separuh harga |
Namun, yang menurut saya paling menarik adalah diskon makanan siap saji. Biasanya supermarket akan memberikan diskon untuk makanan-makanan siap saji yang mendekati tanggal kadaluarsa. Misalnya ayam goreng yang akan kadaluarsa lusa akan mendapat diskon 30%. Untuk makanan yang akan kadaluarsa besok, diskonnya bisa mencapai 50%. Diskon ini biasanya diberikan ketika supermarket hendak tutup, umumnya setelah jam 8 malam. Jadi jangan heran kalau menjelang tutup, supermarket di Jepang malah rame oleh orang-orang yang berburu makanan diskon.
#3 Toko 100 yen
Umumnya banyak dijumpai di sekitar stasiun, dan sesuai namanya, barang-barang yang dijual di toko ini harganya hanya sekitar 100 yen (biasanya lebih dikit), termasuk makanan dan minuman. Toko 100 yen paling terkenal di Jepang adalah 100 Yen Shop dan Daiso.
Snack yang dijual di toko 100 yen (foto dikutip dari : http://heart-2-heart-online.com/2009/01/14/100-yen-store/) |
Biasanya jenis makanan yang dijual di sini adalah makanan ringan seperti snack atau permen. Kualitas dan pilihannya memang masih di bawah supermarket atau convenient store, namun dengan harga 100 yen, tentunya bisa sangat menghemat isi kantong. Karena harganya yang super murah, toko-toko 100 yen umumnya menjadi pilihan utama sebagai tempat mencari oleh-oleh atau sekedar cari makanan ringan untuk mengisi waktu senggang.