Tuesday, December 25, 2012

Gunpla - #1


Pertengahan november lalu saya (Alhamdulillah) dapat kesempatan kembali mengunjungi Jepang untuk urusan kerja selama seminggu. Kalau biasanya saya tinggal di Yokohama, maka kali ini saya menginap di Tokyo (karena acaranya adalah international conference). Walaupun saya sejatinya lebih suka suasana 'countryside' Yokohama dibandingkan Tokyo yang berisik, nilai plus kunjungan kali ini adalah, lokasi conference yang berada di Akihabara. Yup, Akihabara, surganya barang elektronik dan istananya otaku Jepang. Alhasil, saya nggak perlu ngatur jadwal lagi untuk jalan-jalan, karena hampir tiap hari lewat Akiba :-)

Setelah dua hari yang menegangkan karena harus presentasi di depan para scientist top, akhirnya saya punya banyak freetime untuk menyenangkan diri sejenak sebelum pulang ke tanah air. Saya pun celingak-celinguk, keluar-masuk gang buat cari-cari barang murah (hukum I berbelanja di Akiba : kalo mau barang murah, tempatnya agak jauh dari keramaian/jalan besar). Lumayan, saya dapat jam tangan Casio Edifice, mouse wireless, headphone dan satu set blue-ray disc dengan harga yang sangat 'kebanting' dibandingkan harga barang yang sama di Indonesia (hukum II berbelanja di Akiba : belanjalah barang second atau model lama, karena harganya sangat2 murah dengan kualitas nyaris seperti baru).


Dan ... akhirnya saya nggak sengaja nyelonong ke wilayah otaku. 

Action figure, dvd anime (sebagian hentai .. ehm), manga dll bertebaran. Iseng, saya liat-liat salah satu toko yang lagi obral besar-besaran. Di antara tumpukan barang, saya ngeliat ada salah satu yang menarik. 

GUNDAM.

Saya sebenarnya bukan penggemar Gundam, walaupun sudah tahu tentang robot tempur ini sejak SD. Dulu juga pernah nonton Gundam Wing di Indosiar, tapi ya cuma itu, ga ada rasa ngefans sedikitpun dengan robot ini. Si empunya toko rupanya lagi obral Gundam-gundamnya. Harganya bervariasi, mulai dari 850 yen (Rp.80-90 ribu), sampai yang paling mahal 2500 yen (Rp.250-300 ribu). Setelah mikir-mikir, akhirnya saya beli satu Gundam seharga 1500 yen, didiskon dari harga awalnya yang 2500 yen. Toh, ga ada salahnya buat kenang-kenangan, buat dipajang di meja kerja. Kotak Gundam ini ukurannya kurang lebih sama dengan kotak mobil 4WD Tamiya yang dulu sempat beken di Indonesia. Saya liat model Gundamnya, Real Grade, 'JUSTICE GUNDAM', dengan warna merah yang sangat mencolok. Saya nggak tahu Gundam ini asalnya dari seri anime yang mana, tapi yang jelas bukan Gundam Wing (karena saya hapal semua nama Gundamnya).

Sampe hotel, saya pun buka kotaknya. Isinya ternyata bukan yang saya harapkan. Tadinya saya pikir Gundamnya sudah ada di dalam kotak, nggak taunya yang ada adalah bagian-bagian Gundam yang masih belum dirakit. Saya cek lagi kotaknya, dan memang Gundamnya harus dirakit dulu ... halah. Ini sama seperti mobil 4WD dulu. Tapi okelah, toh saya lagi senggang, ga ada salahnya juga dirakit sendiri. Dan, malam itu, mulailah saya merakit Gundam pertama saya.

Ternyata merakit Gundam itu melelahkan juga ...


Merakit Gundam ternyata gampang-gampang susah. Butuh konsentrasi dan ketelatenan. Terlebih lagi kalo anda merakit tanpa bantuan alat yang sesuai. Saya pertama kali merakit Gundam pake tangan kosong. Setelah beberapa kali menyumpah karena beberapa komponen kecil berkali-kali jatuh, akhirnya saya lari ke convenient store terdekat, beli gunting dan cutter, dan merangkai lagi. Jujur saya stress merangkainya, karena  setelah dua jam, baru kaki dan badan si Gundam yang jadi. Tapi anehnya, ada rasa penasaran yang sangat untuk menyelesaikan Gundam secara utuh. Setelah empat jam, akhirnya seluruh bodi Gundam selesai. Tapi ini masih setengah pekerjaan, karena bagian backpacknya juga harus dirangkai, belum lagi nempel stickernya. Saya nyerah malam itu, sisanya saya bereskan di Indonesia saja. Walaupun belum komplit, tapi saya puas memandang 'hasil kerja' saya. Keren banget. Bisa aja orang Jepang bikin barang kayak gini. Detailnya benar-benar luar biasa.

Esok lusanya saya sudah kembali ke tanah air, dan melanjutkan 'pekerjaan' saya yang tertunda. Kali ini saya butuh waktu 6 jam untuk menyelesaikan seluruh bagian si Gundam plus stickernya. Ckckckck ... walaupun kepala pusing karena kurang tidur, saya luar biasa puas dan senang melihat Gundam yang komplit. Beginilah hasilnya :

Justice Gundam 100% completed !
Kata orang-orang yang sudah pernah merakitnya, akan ada rasa puas yang sangat setelah sukses merakit Gundam, dan rasa penasaran ... penasaran untuk merakit model Gundam yang lain. Artinya itu sudah ketularan virus Gundam, seperti yang saya tuliskan dalam postingan selanjutnya :-)

Wednesday, September 19, 2012

Early Rise - Old Friend

Salah satu satu dari sekian band yang bisa membuat saya rela untuk mem-posting lagunya di blog. Entah kenapa, musik dan lirik lagu ini membuat saya merinding setiap kali mendengarnya. Ada dua versi, rock (original) dan acoustic. Saya pribadi sih lebih suka yg versi akustik karena atmosfernya lebih pas dibanding yang rock.

Early Rise - Old Friend (Accoustic Version)

 
Early Rise - Old Friend (Rock Version)





Friday, August 31, 2012

What is Your Motivation to Do PhD Research ?

Pertanyaan di atas sepertinya akan selalu disodorkan kepada para individu yang berniat melanjutkan pendidikannya pada level tertinggi: PhD atau yang lebih dikenal di Indonesia sebagai jenjang S3 (Strata 3), terutama bila yang bersangkutan mengajukan aplikasi beasiswa di luar negeri. Dan sekarang saya harus menjawab pertanyaan itu dalam waktu kurang dari 24 jam, sebelum deadline aplikasi beasiswa yang saya ajukan  ke salah satu institusi penelitian terkemuka di Jerman habis malam hari ini.

Bukannya sengaja mengulur waktu, tapi memang saya punya beberapa alasan untuk melakukan riset PhD dan tidak tahu mana yang harus saya tuliskan pada surat motivasi yang panjangnya tidak lebih dari satu halaman tersebut. 

So, what's my motivation to do PhD research ? 
  1. Saya mencintai bidang keilmuan yang saya geluti saat ini. Meteorologi mungkin salah satu bidang keilmuan yang paling nggak beken di republik ini. Coba saja tanya orang-orang di dekat anda, apa itu ilmu meteorologi ? Alih-alih menjawab dengan benar secara saintifik, saya khawatir nanti jawabannya malah berhubungan dengan klenik. Bagi sebagian orang awam, ilmu meteorologi mungkin tak lebih dari seni meramal cuaca semata, tapi bagi saya, meteorologi ibarat ilmu menyusun puzzle yang rumit, namun mengasyikkan. 
  2. Saya menyukai riset dan lingkungan akademik. Sebelum menjadi peneliti honorer, saya sempat menjadi programmer di salah satu perusahaan IT swasta di Jakarta, dengan gaji yang saat itu termasuk lumayan dan bonus tahunan yang lumayan pula. Namun entah kenapa saat itu saya merasa ada yang kurang dengan hidup saya. Puncaknya, ketika saya jalan-jalan ke kampus lama di Bandung, ada rasa rindu yang teramat sangat dengan riset dan kehidupan akademiknya. Tak lama setelah itu, saya putuskan untuk menjadi peneliti honorer, walaupun dengan gaji yang jauh lebih rendah dibandingkan programmer.
  3. Saya ingin menjadi spesialis di bidang yang saya geluti. Bidang radar cuaca/meteorologi saat ini masih terbilang langka di dunia per-meteorologi-an Indonesia. Dan bukannya mau sombong, saya termasuk orang-orang yang beruntung memiliki pengetahuan lebih di bidang ini dibanding peneliti meteorologi Indonesia lainnya. Saya punya keyakinan, spesialisasi pada suatu bidang tertentu (yang menjadi minat dan bakat kita) akan membawa manfaat besar pada karir kita di masa yang akan datang.
  4. Saya ingin kehidupan dan penghasilan yang lebih baik. Tak perlu munafik tentang ini. Tentu saja saya tidak bekerja hanya demi uang semata, tapi untuk bertahan hidup kita perlu uang kan ? Tak mungkin saya terus bekerja sebagai pegawai honorer dengan gaji pas-pasan, apalagi dalam waktu dekat saya kemungkinan akan berkeluarga. Mau dikasih makan apa anak istri saya nanti ? Masalahnya, di Indonesia, politikus dan penjilat jauh lebih dihargai dibandingkan peneliti. Dan saat ini, saya tidak punya minat lagi menjadi PNS. Dengan gelar PhD, saya masih punya kesempatan berkarir di luar negeri sesuai dengan bidang keahlian saya. Tentu saja dengan penghasilan yang lebih baik pula, sesuai dengan skill dan kemampuan yang saya miliki.
  5. Saya senang bepergian dan bertualang ke tempat-tempat baru. Ini lebih pada keinginan dan ambisi pribadi saja dan tidak terlalu berhubungan dengan studi PhD. Saya banyak terinspirasi oleh novel-novel karya Andrea Hirata dan Ahmad Fuadi, yang banyak menceritakan nikmatnya mencari ilmu di perantauan. Lagi pula, bukankah untuk bisa berkunjung ke berbagai belahan dunia, ke tempat-tempat indah yang belum banyak dikenal merupakan kebanggaan kebanyakan orang ?
Sebenarnya masih ada beberapa hal yang menjadi alasan saya ingin meneruskan studi ke level PhD, tapi mungkin apa yang sudah saya tuliskan di atas adalah yang menjadi motivasi utamanya.

Jadi, masih ada beberapa jam sebelum deadline. Masih ada waktu untuk merangkum semuanya menjadi sebuah surat motivasi.

SEMANGAT !!! 

Monday, July 23, 2012

Cara Mengunduh (Download) Seluruh File dan Direktori Pada Server HTTP

Download pada dasarnya adalah proses menyalin suatu dokumen (file) dari suatu server (FTP atau HTTP) ke client, dalam hal ini PC pengguna. Proses ini umumnya sangat mudah dilakukan dengan menggunakan browser maupun FTP client. Pada browser, pengguna umumnya hanya perlu melakukan klik pada link download yang disediakan. Adapun pada FTP client, pengguna diberi kebebasan untuk melakukan browsing pada direktori server, layaknya browsing pada direktori di PC pengguna.

Namun pada beberapa kasus, urusan unduh-mengunduh ini bisa jadi rumit, terutama bila servernya adalah HTTP. Berbeda dengan FTP, server HTTP umumnya tidak khususkan untuk keperluan pengunduhan file secara masif (seperti FTP). Umumnya HTTP digunakan untuk menampilkan halaman web, dengan link ke file-file yang dimaksud, bukan secara langsung memberikan daftar file atau direktori untuk diunduh oleh pengguna seperti pada FTP.

Salah satu contohnya adalah website (HTTP) yang tidak memiliki halaman web (index), seperti pada gambar dibawah :


Bisa dilihat bahwa website ini tidak memiliki halaman index, dan hanya menampilkan list direktori dan file yang ada pada server HTTP tersebut. Lalu bagaimana caranya mengunduh semua file dan direktori yang ada tersebut ? Anda bisa saja mengunduh tiap file satu demi satu, tapi bagaimana kalau di dalam tiap direktori tersebut terdapat puluhan bahkan ratusan subdirektori yang di dalamnya lagi terdapat ribuan file ?

Ada beberapa cara untuk mengunduh seluruh file/direktori dari server HTTP dengan mudah.

Yang pertama adalah dengan menggunakan ekstensi DownThemAll pada Mozilla Firefox. Ini adalah cara paling mudah. Anda cukup menginstall ekstensi tersebut, lalu buka direktori HTTP tadi, klik kanan, lalu pada context menu pilih 'DownThemAll!'. Seluruh file pada direktori tersebut akan terunduh secara otomatis, tanpa perlu diklik satu demi satu. Kekurangannya, ekstensi ini tidak bekerja dengan baik pada website yang memiliki subdirektori tambahan. Bila website yang ingin anda unduh memiliki banyak direktori/subdirektori, gunakan cara kedua.



Cara kedua adalah dengan menggunakan WinHTTrack Website Copier. Aplikasi ini berguna untuk mengunduh seluruh konten website, entah itu file maupun direktori. Saya biasa menggunakannya untuk membuat salinan dari website yang saya inginkan, misalnya tutorial program, panduan dan lain-lain. Tujuannya, bila sewaktu-waktu dibutuhkan, saya cukup membuka salinan website tersebut dari PC, tanpa harus terkoneksi dengan internet.



Tentu saja, aplikasi ini juga berguna bila anda ingin mendownload semua isi direktori pada suatu website, sekalipun website tersebut tidak memiliki halaman index atau homepage.
 

Saturday, June 30, 2012

10 Tool Gratis Yang Perlu Dimiliki PC Baru Anda

Punya PC baru memang menyenangkan. Entah itu Desktop ataupun Laptop, PC baru selalu membuat kita bersemangat untuk menggunakannya, entah itu untuk bekerja, bermain, maupun hanya untuk sekedar bersantai ria. Pada tulisan kali ini, saya ingin sharing beberapa tool atau software khusus yang perlu dimiliki PC baru anda. Selain untuk membantu produktivitas, tool-tool ini juga bermanfaat untuk menjaga PC anda tetap 'fit' dalam waktu yang lama. Dan yang paling penting, aplikasi yang saya tuliskan di sini bisa anda unduh dengan cuma-cuma di internet alias gratis.

Tool-tool di sini saya batasi hanya untuk sistem operasi Microsoft Windows (XP, Vista, 7), yang merupakan OS paling populer hingga saat ini. Nomor urut dari tiap tool menunjukkan prioritas dari tool yang bersangkutan untuk diinstall pada PC. No.1 memiliki prioritas tertinggi (seharusnya diinstall), sedangkan No.10 yang terendah (boleh tidak diinstall). Tulisan ini lebih banyak didasari oleh pengalaman pribadi saya, jadi bisa saja anda memiliki pandangan yang berbeda. Bila anda punya kritik atau saran yang membangun untuk tulisan ini, silakan tuliskan komentar pada blog ini :-)

1. Antivirus/Anti-Malware
PC baru tanpa Antivirus sama halnya dengan bayi yang belum diimunisasi, sangat rentan terhadap berbagai penyakit. Malware seperti Virus, Worm atau Trojan Horse bisa datang dari mana saja, dari Internet, USB flashdisk, CD, DVD, bahkan dari gadget yang ada dalam saku anda. Dengan demikian, Antivirus merupakan aplikasi yang MUTLAK harus anda install apabila ingin PC baru anda 'panjang umur'. Itu sebabnya, Antivirus selalu menjadi perangkat lunak pertama yang saya install setelah Windows dan driver-drivernya.

Microsoft Security Essentials ... Perhatikan tampilannya yang sederhana

Ada banyak Antivirus gratisan bertebaran di internet. Bila anda memiliki Windows asli (original), maka Microsoft Security Essenstials (MSE), adalah Antivirus yang paling saya rekomendasikan untuk PC anda. MSE memiliki antarmuka yang sederhana, sehingga mudah digunakan oleh pemula sekalipun. Selain itu, MSE tidak terlalu membebani sistem karena membutuhkan sedikit resource. Salah satu hal yang paling saya suka dari MSE dan kebanyakan tidak dimiliki Antivirus gratisan lainnya adalah: Bebas Iklan.

Alternatif : Avast! Free Antivirus dan Malwarebytes' Anti-Malware adalah alternatif terbaik untuk anda-anda yg 'kurang beruntung' karena memiliki Windows Pirated Edition (baca: bajakan).

2. Internet Browser (Alternatif)
"Khan di Windows sudah ada Internet Explorer (IE) ? Ngapain pula install browser lain ?"
Alasannya : IE itu lambat dan menyebalkan (silakan dicoba sendiri). Ada banyak browser alternatif yang bisa anda unduh secara gratis di internet, misalnya Mozilla Firefox, Google Chrome, Opera dan Safari.

Mau browsing lebih cepat ? Pakai Google Chrome ...

Dari sekian banyak browser, Google Chrome adalah yang terbaik yang bisa saya rekomendasikan. Chrome sudah menjadi browser utama di PC saya sejak tiga tahun lalu, mengalahkan Mozilla Firefox dan IE. Chrome (menurut pengalaman saya) lebih ringan dan cepat, mendukung banyak extension, plugin dan mudah dikostumisasi.

Alternatif : Mozilla Firefox, sampai saat ini masih menjadi salah satu browser gratisan terbaik, setidaknya kedua yg terbaik buat saya :-)

3. File Archiver
Anda doyan mengunduh file dari internet ? Bila jawabannya 'Ya', saya yakin anda sudah tidak asing dengan file-file berformat ZIP, RAR, TAR, GZ dan lain-lain. File-file ini merupakan file arsip khusus yang umumnya sudah dikompresi sehingga ukurannya lebih kecil, sehingga lebih cepat diunduh, terutama bila anda menggunakan internet yang badwidthnya kecil alias lemot. Masalahnya, file-file ini tidak bisa langsung digunakan karena harus diesktraksi terlebih dahulu ke format awalnya, misalnya dari RAR ke 3GP (uhuk uhuk ...), DOC, XLS dll. Untuk melakukan proses kompresi dan ekstraksi inilah, anda membutuhkan aplikasi File Archiver.

7-Zip, salah satu file archiver terbaik yang pernah ada ...

7-Zip adalah salah satu File Archiver gratisan terbaik untuk keperluan kompresi, esktraksi dan pengarsipan file dalam berbagai format. Selain ringan, antarmuka yang sederhana membuat 7-Zip sangat mudah digunakan.

Alternatif : Saya sampai sekarang masih suka pakai WinRAR. Nggak full gratis emang (shareware), tapi untuk sekedar kompresi/ekstraksi masih sangat layak digunakan.

4. PDF Reader
PDF (Portable Document Format) adalah format dokumen yang sangat populer di Internet karena tidak bergantung pada jenis sistem operasi, mendukung kompresi file, interaktif dan lebih aman dibandingkan format dokumen lainnya. Jadi jangan heran kalau banyak dokumen seperti manual, e-book, presentasi, sampai formulir lowongan kerja di internet menggunakan format ini.  

Adobe Reader (gratisan) ... bukan Adobe Acrobat (berbayar) 

Untuk membaca dokumen dalam format PDF, anda membutuhkan PDF Reader. Salah satu PDF Reader terbaik dan paling populer untuk membaca file PDF adalah Adobe Reader (Acrobat Reader). Yang perlu diperhatikan, aplikasi ini hanya dapat digunakan untuk membaca file PDF saja, bukan untuk membuat atau mengkonversi file PDF dari format lain. Untuk membuat file PDF, anda harus menggunakan sistem konversi Online atau menggunakan Adobe Acrobat (tidak gratis).

Alternatif : Pernah dengar Foxit Reader ? Aplikasi ini disebut-sebut sebagai alternatif terbaik untuk membaca file-file PDF.

5. Image Editor
Image Editor adalah aplikasi yang hukumnya 'wajib' ada di tiap OS. Pada Windows, anda sudah mendapatkan MS Paint (dulu bernama Paintbrush) sebagai bonus. Sayangnya, Paint memiliki fitur yang kurang sip untuk keperluan penyuntingan atau untuk sekedar browsing gambar.

Photoscape ... terlalu mewah sebagai Image Editor gratisan

Photoscape adalah salah satu image editor terbaik (atau mungkin memang yg terbaik) yang pernah saya temukan di internet. Tool ini menawarkan berbagai fitur, mulai dari browsing gambar, penyuntingan tingkat dasar dan menengah, konversi data, animasi gif dan masih banyak lagi. Terlalu 'mewah' untuk sebuah tool gratisan.

Alternatif : Anda juga bisa mencoba IrfanView, salah satu image editor gratisan yang terkadang masih saya pakai untuk penyuntingan gambar.

6. Multimedia Player
Saat ini PC bukannya hanya alat untuk bekerja, tapi juga sebagai sarana rekreasi yang multiguna, misalnya untuk mendengarkan musik atau menonton film. Dan, PC anda (dalam hal ini OS), membutuhkan dua komponen penting untuk dapat melakukan hal tersebut, yang pertama adalah Media Player, dan yang kedua adalah Codec. Media Player merupakan aplikasi yang berfungsi untuk membuka/memainkan data media seperti film atau musik. Codec sendiri merupakan kumpulan program yang befungsi untuk melakukan encoding dan decoding (Codec adalah singkatan dari Coder-Decoder) terhadap berbagai jenis data media digital. Codec diperlukan untuk mengakses berbagai format data media digital, misal MP3, MP2, AVI, WMV dan lain-lain. Bila Media Player tidak menemukan Codec yang diperlukan untuk membuka file film dalam format AVI misalnya, maka film tersebut tidak akan bisa dimainkan.

K-Lite Codec Pack + Media Player Classic = Multi Media Player terbaik 

K-Lite Codec Pack (KCP) adalah kumpulan Codec yang dapat anda install untuk memainkan berbagai jenis format data media digital. Tidak hanya Codec, K-Lite Codec Pack juga memberikan bonus sebuah media player : Media Player Classic (MPC). Dengan hanya bermodal KCP dan MPC, anda sudah bisa menikmati berbagai jenis data multimedia, mulai dari musik, film sampai flash.

Alternatif : Anda bisa juga mencoba Winamp, media player 'sejuta umat' yang sempat tenar di awal-awal abad 21.

7. Defragmenter
Fragmentasi adalah ketidakmampuan sistem file pada OS untuk menempatkan data-data sejenis secara berurutan. Misalnya, satu data (file) akan terpecah menjadi beberapa bagian, dan ditempatkan pada posisi (sector) yang berbeda dan tidak berurutan pada storage seperti harddisk. Akibatnya, untuk mengakses satu data, sistem perlu mencari bagian-bagian data yang terpisah tersebut, dan ini membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan apabila bagian-bagian data tadi berada pada sector yang berdekatan atau berurutan. Fragmentasi akan menyebabkan pembacaan data menjadi tidak efisien dan panas berlebih pada harddisk.   Proses untuk mengkoreksi fragmentasi tadi, dengan menyusun kembali dan menata ulang bagian-bagian data yang terpisah menjadi berdekatan atau berurutan inilah yang disebut sebagai Defragmentasi.

Anda sebenarnya sudah memperoleh tool Defragmenter secara gratis pada Windows. Tapi sayangnya, lagi-lagi tool ini minim fitur dan membutuhkan waktu proses yang relatif lama, terutama bila storage berukuran sangat besar.

Smart Defrag, Defragmenter yang cepat

Ada banyak Defragmenter gratisan yang bisa anda temui di internet, dan Smart Defrag adalah (menurut pengalaman saya) salah satu yang terbaik. Bukan hanya karena mudah digunakan, yang terpenting menurut saya adalah karena proses defragmentasinya yang sangat cepat.

Alternatif : Auslogics Disk Defrag dan Defraggler adalah dua alternatif terbaik untuk melakukan Defragmentasi.
  
8. System Optimizer
Anda merasa PC anda makin lambat ? Atau pemakaian harddisk tiba-tiba membengkak ? Anda perlu 'bersih-bersih'. Yang perlu dibersihkan antara lain adalah file-file temporary yang sudah tidak diperlukan lagi seperti cache dan kawan-kawan, sampai registry Windows yang sudah tak terpakai.

Mau yang system optimezer yang aman ? Pakai CC Cleaner ...

CC Cleaner adalag salah satu tool gratisan terbaik untuk keperluan 'bersih-bersih' tadi. Pemakaiannya sangat mudah dan cepat, dan yang paling penting: aman.

Alternatif : -

9. Data Recoverer
Kadang kita tidak sengaja menghapus data-data penting kita. Di Windows biasanya data yang terhapus akan berpindah ke Recycle Bin, dan masih bisa dipulihkan. Nah, bagaimana kalau data tersebut sudah terhapus secara permanen dan tidak bisa dikembalikan dengan Recycle Bin ?

FreeUndelete ... portable dan mudah digunakan

FreeUndelete, sesuai namanya, memungkinkan anda untuk memperoleh kembali data-data yang sudah terhapus dan tak bisa dipulihkan Recycle Bin. Pada sistem Windows, data yang terhapus sebenarnya tidak benar-benar hilang. Sistem hanya menandai lokasi data tadi sebagai 'data terhapus', namun datanya sendiri sebenarnya masih ada di lokasi tersebut. FreeUndelete memungkinkan sistem untuk mengubah tanda 'data terhapus' pada sektor tadi, sehingga anda bisa memperoleh datanya kembali, asalkan .... tidak ada data baru yang menimpa sektor tersebut. Jadi, yang perlu diingat, tidak semua data yang terhapus bisa dipulihkan dengan tool ini.

Yang saya suka dari FreeUndelete adalah sifatnya yang portable, tak perlu instalasi pada sistem.

Alternatif : Anda bisa mencoba Recuva, fungsinya kurang lebih sama dengan FreeUndelete.

10. System Information
Akhirnya, tool terakhir pada tulisan ini.
Terkadang anda butuh informasi sistem untuk mengetahui detil dari PC yang anda miliki, terutama PC baru (anda nggak mau beli kucing dalam karung kan ?). Tool-tool System Info memungkinkan anda mengetahui jeroan dari sistem, mulai dari Motherboard, CPU, Memory dan lain-lain. Terkadang merk dari komponen juga bisa diketahui dengan tool-tool ini.

Speccy ... Mudah dipahami dan digunakan

Speccy, akan memberikan semua informasi yang anda butuhkan tentang sistem. Tampilannya sederhana dan mudah digunakan. Saya biasanya menggunakan tool ini untuk mengetahui temperatur CPU laptop saya.

Alternatif : CPU-Z adalah alternatif tool gratisan untuk info sistem yang lebih detil.

Monday, May 28, 2012

Cara Menyunting Crontab di Sun Solaris

Crontab (cron table) adalah file konfigurasi yang berisi informasi perintah shell UNIX berikut waktu eksekusinya yang akan dijalankan oleh cron (job scheduler UNIX). Pada Linux, crontab umumnya dapat disunting dengan mudah dengan menggunakan text editor, misalnya Vi. Namun pada Solaris, hal ini tidak selalu bisa dilakukan, seperti yang saya alami beberapa jam yang lalu.

Normalnya, perintah untuk menyunting crontab adalah : "crontab -e"

Hasil yang saya peroleh setelah menjalankan perintah di atas :

# crontab -e
716

Entah apa maksud angka di atas, yang jelas saya tidak bisa menyunting crontab dengan cara yang lazim dilakukan di Linux. Setelah bertanya pada Om Google, saya menemukan pemecahan masalahnya. Hal ini dikarenakan Solaris (milik saya) belum dikonfigurasi untuk melakukan penyuntingan dengan editor tertentu. Untuk membuat Solaris melakukan penyuntingan crontab dengan editor teks vi, saya menggunakan perintah berikut, namun lagi-lagi terjadi error :

#export EDITOR=vi
EDITOR=vi is not an identifier

Masalah tersebut terjadi karena shell yang saya gunakan adalah shell Solaris, bukan bash. Dengan demikian perintah di atas harus dibagi dua agar bisa bekerja pada shell Solaris.

#EDITOR=vi
#export EDITOR

Problem solved, dan saya bisa menyunting crontab dengan menggunakan vi .. :-)

Yg perlu diingat, konfigurasi ini tidak disimpan oleh Solaris dan anda harus mengulangnya setiap kali login. Cara lainnya adalah memasukkan perintah tersebut ke file konfigurasi Solaris agar bisa dijalankan setiap kali boot/start up.