Tadi malam, sebuah pesan via Whatsapp masuk ke HP butut saya. Pesan 
tersebut berisi ajakan untuk mengatasi bencana kabut asap dengan cara 
yang cukup spektakuler : mempercepat terjadinya hujan dengan menggunakan
 baskom air garam.
Pesannya kurang lebih seperti ini :
Darurat Asap !!
Sediakan
 baskom air yang dicampur garam dan diletakkan diluar rumah, biarkan 
menguap, jam penguapan air yang baik adalah sekitar pukul 11.00 s.d jam 
13.00, dengan makin banyak uap air di udara semakin mempercepat 
Kondensasi menjadi butir air pada suhu yang makin dingin di udara. 
Dengan cara sederhana ini diharapkan hujan makin cepat turun, semakin 
banyak warga yang melakukan ini di masing-masing rumah, ratusan ribu 
rumah maka akan menciptakan jutaan kubik uap air di Udara.Lakukan ini 
satu rumah cukup 1 ember air garam, besok Sabtu tgl 12 Sept, jam 10 pagi
 serempak..
Mari kita sama2 berusaha utk mnghadapi kabut asap yg kian parah ini.. >:|< Mohon diteruskan..Terima kasih(y)
Lalu benarkah air garam di baskom dapat mempercepat terjadinya hujan ?
Air
 yang dicampur garam akan memiliki titik didih yang lebih tinggi 
dibandingkan air biasa (tanpa garam), ini pelajaran fisika SMA. Hal ini 
dikarenakan larutan garam akan membutuhkan energi lebih besar untuk 
mencapai tekanan uap yang dibutuhkan untuk mengubah fase air menjadi 
gas. Dengan kata lain, mencampur air dengan garam di baskom malah akan 
membuat air lebih sukar menguap.
Selain itu, 
penbentukan awan hujan (terutama di wilayah tropis) tidak hanya 
bergantung pada jumlah uap air, tapi juga radiasi matahari dan kondisi 
atmosfer. Ketika musim kemarau, air lebih sukar menguap dan lebih sukar 
'terangkat' ke atmosfer karena energi konvektif yang disebabkan oleh 
radiasi matahari lebih kecil. Logikanya, kalau air laut yang melimpah di
 sekitar kita saja susah menguap menjadi awan, apalagi dengan air garam 
di baskom ?
Kesimpulannya, pesan di atas tadi murni hoax. Dan 
kalau ada pesan seperti itu sebaiknya jangan disebarkan, karena hanya 
akan menambah beban saudara-saudara kita di Sumatera dan Kalimantan yang
 saat ini sedang tertimpa bencana kabut asap.
No comments:
Post a Comment