Pages

Saturday, May 30, 2015

Meteo #18 - Cara Menjalankan Model WRF-EMS (Part 5 - Memroses dan Menampilkan Keluaran Model)

Tulisan ini adalah kelanjutan dari tulisan tentang model WRF-EMS via VMware Player. Bila ada bagian yang belum dipahami, silakan baca terlebih dahulu tulisan-tulisan sebelumnya :
  1. Instalasi model WRF-EMS di Linux via VMware Player
  2. Menjalankan WRF-EMS bagian 1 : Konfigurasi Time Zone
  3. Menjalankan WRF-EMS bagian 2 : Membuat Domain
  4. Menjalankan WRF-EMS bagian 3 : Inisiasi Data dengan ems_prep 
  5. Menjalankan WRF-EMS bagian 4 : Menjalankan Simulasi Model
Tulisan ini adalah bagian akhir dalam petunjuk menjalankan model WRF-EMS. Setelah simulasi dilakukan dengan perintah ems_run dijalankan, maka WRF-EMS akan menyimpan data keluaran hasil simulasi pada direktori :

<direktori_domain>/wrfprd


Data-data ini memiliki format netCDF dan sebenarnya sudah bisa anda gunakan, misal untuk analisis atau ditampilkan dengan program lain. Namun, tentunya akan lebih mudah lagi bila data-data ini dikompilasi ke dalam berbagai format yang lebih universal yang akan mempermudah pengguna untuk mengolah data tersebut. Kita dapat menggunakan perintah ems_post untuk melakukan hal tersebut. Seperti halnya dua perintah WRF-EMS sebelumnya, kita dapat memroses data keluaran model dengan perintah sederhana, dengan syntax :

ems_post --domain <nomor_domain> --format_data

Contoh paling mudah, kita ingin mengubah data keluaran WRF-EMS untuk domain 2 ke dalam format data yang dapat dibuka dengan GrADS. Maka kita cukup menggunakan perintah :

$ ems_post --domain 2 --grads


Hal penting yang perlu diingat, anda harus menjalankan perintah ini pada direktori domain yang sama tempat anda menjalankan perintah ems_run. WRF-EMS akan mengubah file keluaran model ke dalam format GRIB2 yang dapat diproses oleh GrADS.


Bila proses berjalan lancar, data GRIB2 untuk GrADS tadi dapat ditemukan dalam direktori :

<direktori_domain>/emsprd/grads


Bila anda ingin memroses data tersebut dengan GrADS, anda bisa langsung menjalankannya pada direktori yang sama (GrADS akan terinstall secara otomatis pada saat instalasi WRF-EMS).

Semoga bermanfaat :-)

Sunday, May 24, 2015

Meteo #17 - Cara Menjalankan Model WRF-EMS (Part 4 - Menjalankan Simulasi Model)

Tulisan ini adalah kelanjutan dari tulisan tentang model WRF-EMS via VMware Player. Bila ada bagian yang belum dipahami, silakan baca terlebih dahulu tulisan-tulisan sebelumnya :
  1. Instalasi model WRF-EMS di Linux via VMware Player
  2. Menjalankan WRF-EMS bagian 1 : Konfigurasi Time Zone
  3. Menjalankan WRF-EMS bagian 2 : Membuat Domain
  4. Menjalankan WRF-EMS bagian 3 : Inisiasi Data dengan ems_prep
Bagian ini menurut saya adalah bagian yang paling 'seru' dari WRF-EMS. Pada langkah ini, kita akan menjalankan simulasi model terhadap data yang telah diinisiasi sebelumnya dengan perintah ems_prep.

Seperti sebelumnya, kita hanya perlu menggunakan perintah singkat untuk menjalankan simulasi model, dengan syntax :

ems_run --domains <nomor_domain> <opsi_tambahan>

Nomor domain merupakan nomor dari domain yang diperoleh ketika membuat domain. Kalau anda lupa dengan nomor domain yang akan disimulasikan, anda bisa melihatnya melalui tool domain wizard (dwiz) seperti yang telah dijelaskan pada tulisan sebelumnya. Opsi tambahan merupakan pilihan, anda boleh tidak menyertakannya dalam perintah simulasi.

Yang paling penting sebelum menjalankan simulasi, pastikan anda berada pada direktori yang sama dengan ketika anda menjalankan perintah ems_prep. Jadi, misal anda menjalankan ems_prep pada direktori domain 'indonesia2', maka jalankanlah ems_run pada direktori yang sama.  Hal lainnya yang penting untuk diingat, bila anda menjalankan simulasi untuk domain anak pada suatu domain bersarang (nested domain), maka domain induk juga akan selalu ikut disimulasikan, karena domain anak adalah bagian dari domain induk.

Berikut ini contoh simulasi model WRF-EMS untuk domain nomor 2 (Jawa) dari domain 'indonesia2' pada tanggal 1 Mei 2015 menggunakan data gfsptile dengan lama simulasi 6 jam.

$ ems_prep --dset gfsptile --date 20150501 --domain 2 --length 6


Setelah ems_prep selesai menjalankan tugasnya, anda bisa langsung menjalankan simulasi dengan perintah :

$ ems_run --domains 2

Setelah ems_run dijalankan, silakan duduk santai menunggu simulasi selesai. Bila anda ingin melihat progress dari simulasi anda bisa membuka jendela terminal baru dan menjalankan perintah berikut :

$ tail -f <direktori_domain>/rsl.out.0000

Dari seluruh proses WRF-EMS, simulasi model adalah  yang paling banyak memakan waktu. Lama simulasi akan bergantung pada spesifikasi komputer yang anda gunakan (processor/RAM), simulation length, dan konfigurasi tingkat lanjut (skema parameterisasi, nudging dll). Bila proses simulasi selesai dijalankan tanpa ada masalah, maka tampilan berikut akan muncul.


Bagian yang paling seru (setidaknya menurut saya) adalah, anda bisa melakukan konfigurasi terhadap ems_run sebelum simulasi dijalankan. Misalnya, bila anda ingin mencoba berbagai skema parameterisasi model seperti skema Microphysics, Cumuls, Long-wave radiation, dll. Seluruh konfigurasi ini tersimpan pada direktori :

$ <direktori_domain>/conf/ems_run/


Berbagai konfigurasi tersimpan pada file-file teks yang bisa disunting dengan mudah menggunakan editor seperti vi atau gedit. Untuk konfigurasi skema parameterisasi misalnya, anda bisa menemukannya pada file run_physics.conf. Sebelum melangkah lebih lanjut, perlu diketahui bahwa skema parameterisasi akan sangat berpengaruh pada simulasi model, mulai dari lama simulasi sampai kualitas dari simulasi itu sendiri. Jadi, anda disarankan membaca referensi tentang skema parameterisasi dan konfigurasi fisik lainnya sebelum melakukan perubahan pada file-file konfigurasi tersebut.


Berikut contoh gambar hasil simulasi dengan menggunakan berbagai skema parameterisasi model WRF-EMS dibandingkan dengan data TRMM/GSMaP :

Cara untuk menghasilkan gambar dan data dari keluaran model WRF-EMS akan dijelaskan pada tulisan selanjutnya.

Semoga bermanfaat :-)

Friday, May 22, 2015

WhatsApp Messenger Ver. 2.12.94


WhatsApp alias WA, instant messenger (IM) sejuta umat, mendapatkan update terbarunya. Setelah menambahkan fitur web call, kali ini yang dipermak adalah user interface. Sebagai salah satu pengguna setia WA, saya sebenarnya tidak terlalu peduli dengan user interfacenya. Buat saya, salah satu kelebihan WA dibandingkan IM lain adalah tampilannya yang minimalis, cocok buat orang-orang yang lebih mementingkan kualitas koneksi dibandingkan estetika. Toh, buat apa tampilan bagus-bagus tp pesan suka telat nyampe ? Tapi khusus untuk update WA terbaru ini, bolehlah saya buat review singkat tentang user interface anyar WA plus pengaruhnya terhadap kualitas messaging-nya.

Kesan pertama dari user interface terbaru WA ini adalah 'bulet'. Mulai dari profile pic sampai tampilan chat penuh kesan bulet. Mungkin developernya ingin membuat WA lebih terlihat slim atau streamline dengan tema bulet ini. Tapi nggak tahu kenapa, saya merasa ada nuansa Facebook pada tampilan WA terbaru ini. Atau cuma perasaan saya saja ? Entahlah ...

Di bawah ini adalah perbandingan tampilan WA baru (kiri) dengan yang lama (kanan).























Dari sisi warna nyaris tidak ada bedanya dengan tampilan lama yang masih didominasi warna hijau yang memang jadi trademark WA itu sendiri. Namun kali ini, warna hijau pada versi baru jauh lebih terang dibanding yang lama. Selain itu, garis-garis pembatas pada header dihilangkan, menambah kesan modern dan ... mirip Facebook (saya sudah bilang belum tadi ?).






















Tema terang lebih kelihatan jelas pada jendela chat. Kali ini background emoticon berwarna putih dibandingkan dengan versi lama yg berwarna hitam. Chat bubble juga ikutan menganut tema bulet dibandingkan versi sebelumnya yang persegi. Emoticon sejauh ini masih terlihat sama dengan sebelumnya.

Overall, update terbaru kali ini cukup bagus dan modern, walaupun sebenarnya saya lebih suka tampilan lama yang simpel. Tema bulet memang bagus, tapi akibatnya ruang profile pic jadi lebih kecil dan lebih sukar dilihat. Untungnya, performa WA itu sendiri tidak terlalu terganggu dengan tampilan baru ini. Pesan masih bisa terkirim tepat waktu ... setidaknya sampai saat ini.

Akhir kata, update WA kali ini cukup bagus dan saya rekomendasikan untuk dicoba.