Pages

Thursday, February 14, 2008

Stasiun Yang Sepi

Kemarin, ada sesuatu yg berbeda dengan suasana stasiun tanah abang, stasiun yg paling sering saya kunjungi kalo mau pergi ke Serpong. Biasanya stasiun di tengah kota Jakarta ini hiruk pikuk dengan ribuan orang yg hilir mudik, nah kemarin stasiun tanah abang kelihatan sepi. Awalnya saya pikir karena saat itu masih jam 12 siang (di luar jam sibuk), tp begitu sampai di peron terlihat benar kalo stasiun benar-benar sepi. Para pedagang yg biasa menjajakan makanan di peron nggak nampak batang hidungnya. Ada apa gerangan ? Saat melihat beberapa satpam yg hilir mudik, saya baru sadar kalo bulan ini adalah bulan tertib kereta api. Pantas saja nggak ada pedagang atau penumpang yg biasa naik ke atap gerbong, soalnya kalo ketahuan petugas mereka bisa ditilang, didenda, ktp disita dll. Bahkan kalo apes, bisa kena semprot cat petugas seperti yg terjadi di stasiun Manggarai beberapa hari sebelumnya.

Stasiun Tanah Abang yg Lengang 

Dengan suasana stasiun yg sepi tersebut, saya bisa mengambil kesimpulan kalo lebih dari setengah jumlah manusia yg biasa memenuhi stasiun tanah abang adalah penumpang gelap (tanpa karcis) dan pedagang asongan, sisanya mungkin pengemis, pengamen, tukang copet, preman dll.

Di dalam kereta, suasananya juga hampir sama di stasiun. Nyaris nggak ada pedagang asongan. Saya bilang nyaris karena ternyata masih ada sebagian pedagang yg menjajakan dagangannya dengan sembunyi-sembunyi. Biasanya mereka menutupi barang dagangan dengan kantung plastik hitam supaya nggak ketahuan petugas. Kalo sebagian kecil pedagang masih bisa berkeliaran, pengamen dan pengemis sudah benar-benar nggak terlihat lagi di dalam gerbong kereta sejak stasiun tanah abang sampai stasiun serpong.

Kalo mau jujur, saya lebih suka dengan dengan suasana kemarin. Gimana ya rasanya ? Kayaknya lebih tertib dan nyaman aja gitu. Yg ada di bangku-bangku peron cuman ada penumpang yg menunggu kereta. Nggak ada pedagang asongan yg doyan teriak-teriak nggak jelas atau pengemis yg sering bikin miris hati penumpang yg melihatnya. Jalan jg jauh lebih lowong, nggak berdesak-desakan. Bukannya saya diskriminatif, tapi kadang saya jengkel dengan ulah pedagang-pedagang asongan ini. Kalo di dalam gerbong mereka biasanya nekat menerobos kerumunan penumpang, padahal gerbongnya sudah penuh orang. Kalo ditegur, mereka malah marah.

"kalo mau yg enak, jangan naik kereta ekonomi !", itu biasanya yg keluar dari mulut mereka. Bikin dongkol. Ya, siapa suruh juga jadi pedagang asongan, kalo nggak ada modal atau keterampilan ya jangan ngadu nasib di Jakarta. Penumpang kan sudah beli karcis, masak disuruh minggir sama pedagang asongan yg naik kereta cuman dengan modal dengkul.

Semoga kebijakan PT.KAI ini nggak cuman untuk bulan ini, tapi bisa berlanjut terus. Memang kelihatan kejam untuk sebagian orang, terutama pedagang asongan, pengamen atau pengemis. Tapi kalo bangsa Indonesia mau maju, ya memang harus disiplin. Jangan selalu jadikan kemiskinan sebagai kambing hitam. Seperti yg saya bilang sebelumnya, kalo nggak ada modal atau keterampilan, lebih baik jangan cari kerja di Jakarta. Mending cari kerja di kampung halaman aja, jauh lebih terjamin nasibnya.

1 comment:

  1. Although previous pummeled how she can not, but at least let the demons understand her body is very sturdy and not easily injured, but the attack has shown a completely different state before, very few tools and try to see her The the north face coupons weapon turned out to cut out on her obvious wounds. In fact, this bit can cause the other spurting, the north face not at all surprised. Eternity Artifact is a multi-shank out of the super-fusion weapons, and even bring some of the rules of power as a causal connection exists and can be cut breaking the rules of weapons, is absolutely timeless terror attack. before the injury to that demons can not be entirely due to the north face and her large gap between basic properties, and now the north face of God is in the domain state, this mode the north face properties and is a completely before today by one. in this property with the eternal attack, demons that can chop it is normal thing.

    ReplyDelete