Pertengahan november lalu saya (Alhamdulillah) dapat kesempatan kembali mengunjungi Jepang untuk urusan kerja selama seminggu. Kalau biasanya saya tinggal di Yokohama, maka kali ini saya menginap di Tokyo (karena acaranya adalah international conference). Walaupun saya sejatinya lebih suka suasana 'countryside' Yokohama dibandingkan Tokyo yang berisik, nilai plus kunjungan kali ini adalah, lokasi conference yang berada di Akihabara. Yup, Akihabara, surganya barang elektronik dan istananya otaku Jepang. Alhasil, saya nggak perlu ngatur jadwal lagi untuk jalan-jalan, karena hampir tiap hari lewat Akiba :-)
Setelah dua hari yang menegangkan karena harus presentasi di depan para scientist top, akhirnya saya punya banyak freetime untuk menyenangkan diri sejenak sebelum pulang ke tanah air. Saya pun celingak-celinguk, keluar-masuk gang buat cari-cari barang murah (hukum I berbelanja di Akiba : kalo mau barang murah, tempatnya agak jauh dari keramaian/jalan besar). Lumayan, saya dapat jam tangan Casio Edifice, mouse wireless, headphone dan satu set blue-ray disc dengan harga yang sangat 'kebanting' dibandingkan harga barang yang sama di Indonesia (hukum II berbelanja di Akiba : belanjalah barang second atau model lama, karena harganya sangat2 murah dengan kualitas nyaris seperti baru).
Dan ... akhirnya saya nggak sengaja nyelonong ke wilayah otaku.
Action figure, dvd anime (sebagian hentai .. ehm), manga dll bertebaran. Iseng, saya liat-liat salah satu toko yang lagi obral besar-besaran. Di antara tumpukan barang, saya ngeliat ada salah satu yang menarik.
GUNDAM.
Saya sebenarnya bukan penggemar Gundam, walaupun sudah tahu tentang robot tempur ini sejak SD. Dulu juga pernah nonton Gundam Wing di Indosiar, tapi ya cuma itu, ga ada rasa ngefans sedikitpun dengan robot ini. Si empunya toko rupanya lagi obral Gundam-gundamnya. Harganya bervariasi, mulai dari 850 yen (Rp.80-90 ribu), sampai yang paling mahal 2500 yen (Rp.250-300 ribu). Setelah mikir-mikir, akhirnya saya beli satu Gundam seharga 1500 yen, didiskon dari harga awalnya yang 2500 yen. Toh, ga ada salahnya buat kenang-kenangan, buat dipajang di meja kerja. Kotak Gundam ini ukurannya kurang lebih sama dengan kotak mobil 4WD Tamiya yang dulu sempat beken di Indonesia. Saya liat model Gundamnya, Real Grade, 'JUSTICE GUNDAM', dengan warna merah yang sangat mencolok. Saya nggak tahu Gundam ini asalnya dari seri anime yang mana, tapi yang jelas bukan Gundam Wing (karena saya hapal semua nama Gundamnya).
Sampe hotel, saya pun buka kotaknya. Isinya ternyata bukan yang saya harapkan. Tadinya saya pikir Gundamnya sudah ada di dalam kotak, nggak taunya yang ada adalah bagian-bagian Gundam yang masih belum dirakit. Saya cek lagi kotaknya, dan memang Gundamnya harus dirakit dulu ... halah. Ini sama seperti mobil 4WD dulu. Tapi okelah, toh saya lagi senggang, ga ada salahnya juga dirakit sendiri. Dan, malam itu, mulailah saya merakit Gundam pertama saya.
Ternyata merakit Gundam itu melelahkan juga ... |
Merakit Gundam ternyata gampang-gampang susah. Butuh konsentrasi dan ketelatenan. Terlebih lagi kalo anda merakit tanpa bantuan alat yang sesuai. Saya pertama kali merakit Gundam pake tangan kosong. Setelah beberapa kali menyumpah karena beberapa komponen kecil berkali-kali jatuh, akhirnya saya lari ke convenient store terdekat, beli gunting dan cutter, dan merangkai lagi. Jujur saya stress merangkainya, karena setelah dua jam, baru kaki dan badan si Gundam yang jadi. Tapi anehnya, ada rasa penasaran yang sangat untuk menyelesaikan Gundam secara utuh. Setelah empat jam, akhirnya seluruh bodi Gundam selesai. Tapi ini masih setengah pekerjaan, karena bagian backpacknya juga harus dirangkai, belum lagi nempel stickernya. Saya nyerah malam itu, sisanya saya bereskan di Indonesia saja. Walaupun belum komplit, tapi saya puas memandang 'hasil kerja' saya. Keren banget. Bisa aja orang Jepang bikin barang kayak gini. Detailnya benar-benar luar biasa.
Esok lusanya saya sudah kembali ke tanah air, dan melanjutkan 'pekerjaan' saya yang tertunda. Kali ini saya butuh waktu 6 jam untuk menyelesaikan seluruh bagian si Gundam plus stickernya. Ckckckck ... walaupun kepala pusing karena kurang tidur, saya luar biasa puas dan senang melihat Gundam yang komplit. Beginilah hasilnya :
Kata orang-orang yang sudah pernah merakitnya, akan ada rasa puas yang sangat setelah sukses merakit Gundam, dan rasa penasaran ... penasaran untuk merakit model Gundam yang lain. Artinya itu sudah ketularan virus Gundam, seperti yang saya tuliskan dalam postingan selanjutnya :-)
Esok lusanya saya sudah kembali ke tanah air, dan melanjutkan 'pekerjaan' saya yang tertunda. Kali ini saya butuh waktu 6 jam untuk menyelesaikan seluruh bagian si Gundam plus stickernya. Ckckckck ... walaupun kepala pusing karena kurang tidur, saya luar biasa puas dan senang melihat Gundam yang komplit. Beginilah hasilnya :
Justice Gundam 100% completed ! |