Pages

Thursday, July 31, 2008

Menembus Blokade Torrent - Bagian 1

Page copy protected against web site content infringement by Copyscape

Sebenarnya saya ragu waktu bikin tulisan ini, karena informasi yg ada dalam tulisan ini berhubungan dengan salah satu hal yg paling 'diharamkan' oleh banyak admin jaringan/ISP di seluruh dunia. Tapi di sisi lain, blog ini sejak awal memang dirancang nggak cuman buat postingan pribadi, tp juga untuk knowledge-sharing kalo ada pembaca yg kebetulan singgah di sini.

Yg perlu diperhatikan adalah, informasi yg ada tulisan ini bukan sesuatu yg mutlak. Bisa saja saya membuat kesalahan atau misalnya admin jaringan anda juga ikutan baca tulisan ini, ujung-ujungnya trik yg saya paparkan gagal bekerja karena sudah keburu diblok sama admin emoticon.

Anyway, please keep in mind. Tulisan ini dibuat hanya sekedar untuk berbagi pengetahuan saja. Penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerusakan/kerugian pada jaringan internet/ISP anda yg diakibatkan karena penyalahgunaan informasi yg ada dalam tulisan ini. Okay ? - Ardhi -

----------------------

Buat torrent mania, udah tau khan apa yg paling bikin BT kalo lg pingin download file lewat torrent, terutama di jaringan/LAN perkantoran atau kampus ? Yah itu dia, filenya nggak bisa didownload karena diblok sama admin. Biasanya port yg dipakai torrent client ini yg diblok, apalagi kalo LAN-nya pake proxy server.

Ternyata, masih ada beberapa cara alternatif yg memungkinkan para torrent downloader/uploader untuk saling berbagi file tanpa takut terkena blokade si proxy server. Saya akan coba bahas satu demi satu, mulai dari yg paling gampang sampe yg lumayan ribet.

1. Torrent2Exe

Ehm .... kali ini gw benar2 ketinggalan zaman yah ? Program bagus kayak gini kok bisa nggak ketahuan nongol di internet ya ? (thanks to Yudha for the info). Program ini sudah dicoba pada jaringan kantor saya dan memang berhasil untuk mendownload file torrent.

OK, langsung aja. Torrent2Exe adalah program kecil yg memberi beberapa kemudahan untuk para downloader torrent, antara lain : 

  1. Pengguna tidak perlu menggunakan torrent client (misal utorrent, azureus/vuze atau bitlord) untuk mendownload/upload file torrent. Torrent2Exe adalah file program (exe), yg di-generate berdasarkan file atau link torrent yg didownload pengguna. File/Link inilah yg dikonversi menjadi sebuah file exe kecil yg bisa dijalankan secara mandiri oleh pengguna. Begitu file dijalankan, maka file yg diinginkan akan didownload. Umumnya 1 file torrent akan dijadikan 1 file exe.
  2. Ini yg paling penting, download pengguna (entah bagaimana caranya) tidak diblok oleh proxy. Kemungkinan karena port yg digunakan torrent2exe berbeda dengan torrent client pada umumnya.

Wah enak ya, bisa download torrent tanpa diblok. Tapi jangan senang dulu, ada beberapa batasan dalam menggunakan torrent2exe, yaitu :

  1. Program ini tidak menyertakan fasilitas untuk mengubah kecepatan download/upload, menambah trackers atau menambah jumlah peers. Kalo anda pernah baca tulisan saya tentang cara mempercepat download torrent, yg mungkin bisa dilakukan untuk mempercepat download hanyalah mencari file torrent yg jumlah seeder-nya paling banyak dan cara TERLARANG (No.5) emoticon. Sisanya bergantung pada kecepatan koneksi internet pengguna.
  2. Buat para downloader (terutama LEECHER nih), nggak bisa seenaknya menutup program tanpa melakukan proses seed (upload), setelah file yg diinginkan selesai didownload. Aturannya, begitu file selesai didownload, anda harus mengupload file tersebut beberapa saat sebagai seeder. Kalo nggak, anda nggak akan bisa lagi mendownload torrent2exe untuk mengunduh file torrent. Fair kan ?

 

OK. Udah cukup bla-blanya. Sekarang gimana cara pakenya ?

  1. Cari file torrent yg anda inginkan, misal lewat mininova.org dll. Lalu, copy link dari file torrent tersebut atau download file torrentnya (simpan di harddisk).
  2. Buka http://www.torrent2exe.com/ . Lalu paste link dari file torrent tadi atau browse file torrent yg telah anda download sebelumnya.
  3. Pilih opsi ukuran file exe (dr torrent) yg ingin didownload. Small artinya file exe lebih kecil, tp ada beberapa bagiannya yg akan didownload terlebih dahulu. Normal artinya file exe original, lebih besar tapi nggak perlu ada download tambahan lagi. Nggak usah bingung sama opsi ini, yg mana aja ok (saya biasa pilih yg Normal).
  4. Pilih Start Download. Tunggulah sesaat dan akan muncul jendela untuk mengunduh file exe dari torrent tadi. Simpanlah file tersebut di harddisk.
  5. Bukalah file exe tadi. File tersebut akan langsung mendownload file yg anda inginkan pada direktori tempat anda menyimpan file exe tadi. Begitu saja. Mudah kan ?

 

Tapi ingat !! Setelah download selesai, jangan langsung tutup programnya. Anda harus menjadi seeder (uploader) selama beberapa jam, agar pengguna lain juga bisa mendownload file yg sama dari komputer anda. Nanti ada pilihan untuk sharingnya, apakah anda ingin mengupload sebagian file atau berdasarkan waktu upload. Saya biasa memilih untuk mengupload file yg sudah selesai didownload berdasarkan waktu, misalnya upload selama 3 jam (tergantung besar kecilnya file yg didownload). Setelah itu pilihlah "Open Download and Close This Window" untuk memulai proses upload.

 

Sekali lagi, yg paling penting adalah rasio download dan uploadnya. Misalnya anda download file sebesar 700 mb, kan nggak afdol kalo yg diupload cuman 1 mb atau waktu sharenya cuman 1 jam, dengan koneksi internet yg empot2an pula. Yah, kalo misal anda download 700 mb, dengan koneksi intenrnet di Indonesia, ya paling nggak di-share minimal 1 harilah (24 jam) atau 350 mb kalo anda ingin upload berdasarkan ukuran file. Anda sebenarnya bisa saja menutup program setelah download selesai, tapi kalo itu anda lakukan, anda tidak akan bisa mendownload file exe (dari torrent) lainnya dari website torrent2exe.

Jujur aja, sebenarnya saya kurang sreg sama persyaratan upload setelah download ini. Bukan masalah nggak mau sharing, tp kadang, walaupun diupload, kecepatan uploadnya kecil banget. Akhirnya walaupun udah berjam-jam, file yg diupload nggak begitu besar, akibatnya si program menganggap saya LEECHER pelit yg nggak mau berbagi file, padahal kecepatan uploadnya aja yg lambat. Ujung-ujungnya, saya nggak bisa download file exe lainnya.

Walaupun fasilitasnya terbatas, Torrent2exe sangat cocok kalo lagi kepepet atau untuk pemula yg nggak mau pusing dengan berbagai pengaturan yg ada pada torrent client biasa.

Bersambung .............

-----------------

Sumber : Yudha & www.torrent2exe.com

M-Project Day 1

Semalam gw coba-coba belajar gmn bikin char baru. Tp sebelumnya, gw print dulu semua manual yg dikasih elecbyte, soalnya gw paling malas baca dokumen di monitor. Mata sakit kalo kelamaan.

Ternyata, manualnya luar biasa panjang. Kertas gw sampe habis 1/2 rim. Itupun masih belum semua, soalnya tinta printer gw, yg hitam + warna, habis sebelum semua dokumen tercetak emoticon. Jadi, gw cetak aja tutorial 1 dan 2. Paling nggak ada yg bisa dibaca.

Tutorial 1 lebih banyak menjelaskan ttg sprite, bagaimana menghasilkan gambar dengan format PCX serta membuat definisi dan animasi dasar karakter. Prinsipnya nggak terlalu rumit. Yg masih bikin gw bingung adalah pengaturan sumbu koordinat X dan Y karakter emoticon. Sebenarnya gw pingin praktekkan langsung biar ngerti, sayangnya udah jam 2 malam, gw udah keburu ngantuk. Jadi ditunda dulu.

Tutorial 2 blm sempat gw baca. Ntarlah kalo ada waktu.

Pending Works

Apa boleh buat, karena pc gw di kantor dipake mahasiswa dan gw nggak punya laptop emoticon, gw tulis di sini aja deh kerjaan-kerjaan yg belum beres (drpd pake kertas). Jadi ntar kalo lupa, bisa langsung buka blog.

Prioritas #1 (harus segera dikerjakan) :

  1. Persiapan pameran bakosurtanal (7 Agustus 2008), animasi image radar, website HARIMAU, website radar.
  2. Status komponen genset MIA-XDR, kapan relay dan selonoid-controller bs dipasang.
  3. Pengolahan data Argos, gimana cara ngolahnya sampe keluar data ASCII.
  4. Setting ulang script backup data Serpong-CDR di laptop, supaya bisa disimpan di harddisk eksternal instead of laptop HD.
  5. Follow-up pembayaran listrik CDR dr UPTHB.
  6. Posisi Buoy nusantara untuk Neonet Project.
  7. Pengolahan data RAW MIA-XDR menjadi curah hujan supaya bisa diproses mas Andri (7 Agustus 2008).
  8. Field Report Survey Padang 14-16 Juli 2008 (finished emoticon)

Prioritas #2 (penting, tp bisa dikerjain belakangan) :

  1. Daftar Ulang S2, yg jelas SPP harus udah lunas (15 Agustus 2008).
  2. Beli kabel power laptop pak fadli.
  3. Penebangan pohon di sekitar CDR.

Saturday, July 26, 2008

Diterima di UI .. !

 

Alhamdulillah .... lolos juga akhirnya. Semalam gw susah tidur gara-gara nungguin pengumuman ini dari UI. Hehehe .... jadi ingat dulu waktu pengumuman UMPTN 9 tahun silam di Bandung, waktu itu gw sampe nggak berani beli koran, saking tegangnya. Tengah malam tadi juga kurang lebih sama, opera mini di-run, terus di-close berkali-kali, kayak orang gila aja emoticon. Soalnya ujian S2 di fakultas pilihan gw (Fak Teknik - Elektro) sempat bikin gw stress. Persiapan gw cuman 2 hari sebelum ujian, sudah gitu ujiannya banyak banget lagi, 2 hari berturut-turut. Ada TPA lah, Bhs inggris lah, kalkulus lah, tes bidang keahlian, plus wawancara pula. Untung pelajaran waktu STM dulu masih sebagian ada di kepala.

Udah lah, yg penting gw bisa sekolah lagi ... huhuhu, lagi-lagi di PTN. Sekarang kudu cari beasiswa tambahan nih, gw nggak mau bergantung sama 'beasiswa' dr kantor. Jadi kalo pembaca ada yg punya info ... ehm ... beasiswa gitu, mohon bermurah hati yah. Ntar saya kasih 1001 tips menarik dunia PC, game dan internet deh .... hehehe ... becanda ding.

Friday, July 25, 2008

CDR Web Image Downloader (gara-gara PLN ...)

 

Sesuai judul, program kecil ini lahir gara-gara PLN. Kok bisa ? Yah, sejak PLN gencar-gencarnya menggalakkan program 'hemat energi nasional' (baca:mati lampu massal), beberapa instrumen untuk observasi cuaca juga terkena imbasnya. Salah satu alat yg semaput karena ulah PLN ini adalah harddisk. Nggak tanggung-tanggung, harddisk yg rusak kapasitasnya 1 TB, udah gitu data radar yg kesimpan banyak lagi (mulai Mei 2008).

Maka, ketika ada proyek yg butuh data image radar bulan april-sekarang, gw yg kelimpungan. Sebenarnya gw tau kalo semua data image radar masih bisa didownload dr website-nya. Sayangnya, program-program website copier kayak TeleportPro atau WinHTTrack nggak mempan dipakai buat mendownload data image radar. Pada ditolak semua sama robot-nya si website Jepang (atau mungkin gw yg nggak bisa setting programnya ?).

 

Sebenarnya bisa sih didownload manual satu-satu. Hitung-hitungannya, data radar di-refresh setiap 6 menit sekali, berarti sejam ada 10 image, sehari ada 240 image, sebulan kurang lebih 7200 image, jadi kalo 4 bulan, kurang lebih ada 28800 image yg harus gw download. Dengan jumlah segitu, ntar bukan cuman harddisk, tp gwnya juga bisa ikutan semaput cuma gara-gara nge-download image radar.

Ujung-ujungnya, klik Start Menu Windows, pilih Microsoft Visual Studio 6, dan pilih Microsoft Visual Basic 6. Hehehe .... Iyalah, masa mantan programmer harus download manual. Bikin program buat download otomatis lah emoticon

Kayaknya udah lama banget nggak nulis coding di VB6. So, waktu gw bikin program ini, sempat lupa-lupa juga sama fungsi-fungsinya VB. Tapi akhirnya, jadi juga program butut ini. Lumayanlah buat sekedar download image radar.

Credit : BelgiumBoy_007 for the download control. 

Tuesday, July 22, 2008

Kepingin Laptop

 

Gawat ini. Sampe si laptop yg diidamkan pun muncul di alam mimpi. Udah tiga hari tiga malam pula. Gilakah gw ?

Seingat gw kejadian kayak gini cuman pernah terjadi waktu gw kecil dulu. Dulu waktu SD, gw demen banget sama gamewatch-nya Casio (semacam gadget game kayak gameboy) yg lagi beken banget saat itu, sampe kata nyokap, gw pernah mengigau dalam tidur minta dibelikan gamewatch. Akhirnya, nggak lama kemudian gw dapat juga si gamewatch (dulu orang-orang nyebutnya : jimbot), hadiah dari nyokap karena gw juara kelas.

Sebenarnya bisa sih, gw beli laptop yg 6-7 jutaan, tapi masih takut euy. Takut kalo ntar ada kebutuhan mendadak yg perlu duit banyak. Tapi emang susah kalo nggak ada laptop, apalagi gw orangnya lumayan mobile. Paling BT tuh kalo survey di daerah sama orang asing, mereka asik-asik kerja dengan laptopnya, gw cuman bisa melongo aja di mobil sama sopir. Parahnya, si sopir yg kebetulan mahasiswa S2 sebuah PTN di Padang, juga asik ber-laptop ria dalam mobil. Sialan juga nih supir, pikir gw. Mau ngeledek gw ya ? emoticon

Jadi ? Beli atau nggak ya ?

Beli ... Tidak ... Beli ... Tidak ... Beli ... Tidak ... Beli ... Tidak ... Beli ... Tidak ... Beli ... Tidak ... Beli ... Tidak ... Beli ... Tidak ... Beli ... Tidak ... Beli ... Tidak ... Beli ... Tidak ... Beli ... Tidak ... Beli ... Tidak ... Beli ... Tidak ... Beli ... Tidak ... Beli ... Tidak ... Beli ... Tidak ... Beli ... Tidak ... Beli ... Tidak ... Beli ... Tidak ... Beli ... Tidak ... Beli ... Tidak ... Beli ... Tidak ... Beli ... Tidak ... Beli ... Tidak ... Beli ... Tidak ... Beli ... Tidak ... Beli ... Tidak ... Beli ... Tidak ... Beli ... Tidak ... Beeeeeeli .... Tidaaaaaak ... Argghh pusiiingg !!!

Tuesday, July 15, 2008

Survey Padang, Mati Lampu, dan Mencreet ...

 

Waktu nulis judul tulisan ini, entah kenapa gw teringat dengan salah satu 'tagline' yg sering disebut salah satu teman gw dulu, Mencret (sori Ta,  tagline lu emang aneh sih). Tp bukannya nggak ada alasan gw nyebut-nyebut mencret di sini, soalnya ini benar-benar terjadi. Gw emang lg mencret (atau istilah kerennya, Gangguan pencernaan) waktu lg survey ke Padang tgl 14 sampai 16 Juli ini.

Kalo dipikir2 sebabnya mungkin karena sehari sebelumnya gw ke Bandung. Emang apa hubungannya Bandung dgn mencret ? Waktu pulang dr Bandung hari minggu, gw rencana mau naik Argo Gede ke Gambir. Tapi apa lacur, jangankan Argo Gede, Parahyangan terakhir pun nyaris nggak dapat. Akhirnya dapat juga tiketnya, walaupun kelasnya maksa banget, KELAS BERDIRI. Maka dimulailah perjalanan pada jam 5 sore lewat 5 menit, melintasi sawah, jurang, dan karena gw 'beruntung' dapat tempat di dekat pintu gerbong (di depan WC pula), gw dihajar angin dingin (dan bau tentunya) selama 3 jam lebih sebelum akhirnya bisa duduk lemas di kursi ketika kereta berhenti di stasiun Jatinegara. Begitu nyampe dekat kos, karena lapar, gw langsung cari makan. Kepinginnya sih makan cah kangkung, dan gw langsung pesan 2 porsi. Gw nggak tau apa kuping si abang yg jualan budek atau suara gw yg kurang keras, cah kangkung yg gw pesan pedasnya gila-gilaan, padahal gw udah bilang cabenya dikit aja. Tp karena lapar, udahlah embat aja, meski gw harus menenggak hampir 1/4 galon air aqua supaya nggak kepedasan.

Dan keesokan harinya di Padang, baru deh perut gw terasa diaduk-aduk, dari pagi sampe malam. Hilanglah kesempatan menikmati wisata kuliner ... eh ... survey di padang. Well, udah jd kebiasaan gw sih, sehabis survey siang, malamnya gw berkeliaran di sekitar hotel cari makanan enak. Paling nggak Sate atau Soto Padang lah buat ngisi perut.

 

Entah udah berapa kali gw ke Padang, gw udah nggak ngitung lg. Yg jelas ada beberapa hal baru yg gw temui pada survey kali ini.

Dari sisi scientific dulu kali ya (namanya jg orang meteo). Kondisi cuaca di Padang bulan juli ini benar-benar kontras dengan di Jawa, khususnya Jakarta. Kalo di Jakarta kering kerontang, di Padang hujan turun hampir tiap hari. Uniknya, fenomena hujan di Padang ini sangat mirip dengan dengan fenomena hujan akibat angin musiman (atau Monsoon, kalo orang meteo bilang) di Jawa pada awal dan akhir tahun. Kalo dilihat dari citra parameter Doppler Velocity radar cuaca BPPT di Padang, jelas banget terlihat angin membawa uap air dari arah barat laut ke tenggara dengan kecepatan rata-rata 15-20 knot. Mirip sekali dengan musim basah di Jawa. Karena terjadinya hampir tiap hari (hanya bulan ini), kemungkinan fenomena ini bukan dikarenakan faktor lokal biasa (konveksi misalnya), tp lebih ke faktor regional, misalnya Indian Ocean Dipole (IOD). Buat yg belum tau, IOD hampir sama dengan El Nino (ENSO), hanya lokasinya saja yg berbeda. Kalo ENSO dibangkitkan dari lautan pasifik, IOD dibangkitkan di samudera Hindia. Kayaknya IOD kali ini sifatnya negatif (mirip La Nina), karena lebih banyak curah hujan di bagian barat sumatera. Well, ini baru perkiraan aja, soalnya gw belum sempat ngeliat citra satelit untuk menyimpulkan ini IOD negatif atau bukan.

 

Sayangnya, fenomena menarik ini jadi sukar diamati karena fenomena lain yg juga baru pertama kali gw alami di padang. Apakah itu ? Yak, orang Padang pasti udah pada tau. BLACKOUT alias MATI LAMPU. Menurut sumber (yg terpercaya), pemadaman listrik di padang kerap terjadi selama 2 bulan ini. Parahnya, mati lampunya nggak tanggung2, terjadi 3 sampai 4 kali sehari. TIGA SAMPAI EMPAT KALI SEHARI ?! Emangnya dosis minum obat ???

Akibatnya pun langsung terasa hari ini. Ada komponen genset radar yg kebakar, genset pun ngadat, nggak bisa nyala pas listrik PLN padam, radar cuaca kita pun modar. Sayang banget. Padahal data cuacanya bisa berguna banget buat penelitian iklim. Untungnya si genset masih bisa dipakai, walaupun harus manual, tp radar cuaca terpaksa dinon-aktifkan sementara (kayak HP aja). PLN, di mana tanggung jawabmu ??!!

Untungnya orang-orang Jepang yg gw temanin mau mengerti dengan kondisi di Padang saat ini. Tp jujur aja, kejadian hari ini tu benar-benar bikin gw malu sebagai orang Indonesia. Lucunya, pas gw pulang ke hotel, listrik di hotel juga ikutan padam. Untungnya genset hotel masih OK, nggak sampai semenit udah nyala lg.

Ck .. ck .. ck ... Dasar PLN. 

Friday, July 11, 2008

Kepala BPPT Said Djauharsjah Jenie Berpulang

Dikutip dari Detik.com

Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Profesor Said Djauharsjah Jenie meninggal dunia. Prof Said Jenie meninggal karena penyakit jantung yang diidapnya.

Guru besar Astronomi dan Penerbangan ITB itu meninggal setelah dirawat beberapa hari di Rumah Sakit Boromeus, Bandung. Prof Said Jenie meninggal pukul 07.50 WIB.

"Benar, beliau telah berpulang. Ini saya mau ke Bandung," ungkap Direktur Teknologi Pengembangan Sumber Daya Energi BPPT, Unggul Prijanto, saat dihubungi detikcom, Jumat (11/7/2008).

Dari rumah sakit, jenazah akan dibawa ke rumah duka di Jl Lembah Sukaresmi 1 No 16 Bandung. "Setelah Jumat dibawa ke Yogya, untuk dimakamkan di Yogya," kata Unggul yang juga Sekretaris Timnas Bahan Bakar Nabati itu.

---------------------

Innalillahi wa inna illaihi raajiun. Indonesia kehilangan lagi satu putra terbaiknya. Saya sendiri hanya sempat satu kali bertemu dan berbincang dengan beliau sewaktu demo radar cuaca di Serpong. Selamat jalan pak Said, semoga diberi kelapangan di kuburnya, diampuni dosa-dosanya, dan semoga keluarga yg ditinggalkan tetap tabah. Amin.

Thursday, July 10, 2008

Perdido Sin Ti

This is one of Ricky Martin's old songs from Vuelve album (1998). It's a sweet song (even though i didn't know the exact meaning of its lyric) and the album itself was a present from my father when i was still in high school 10 years ago. It's still (and always be) one of my favorite latin songs of all time.

Makasih, abah. Jangan kerja terlalu keras di Pare-pare ya emoticon .

---------

Perdido Sin Ti by Ricky Martin

 

(Perdido sin ti ...)
(Perdido sin ti ...)


Verse 1:

Quedate cada noche
Y suename en la luna
Amame por las calles
Perdidas de mi vida
Besame poco a poco
No sea que me muera
Vive con esto loco
Perdido que te quire

Si me hace falta tu presencia
Yo me pierdo buscandote
Cierro mi vida, cierro para mi
El libro blanco de mi vida
El libro blanco de mi vida


Reff :

Perdido sin ti ...
(No me dejes solo)
Sin ti


(Quedate en mi casa)
I love you

(Sin ti me falta todo)
I need you

(Sin ti no queda nada)

Estoi perdido
(No me dejes solo)
Sin ti
(Quedate en mi casa)
No te vayas
(Sin ti me falta todo)
Esperate
(Sin ti no queda nada)

Amor Quedate
(Perdido sin ti ...)
Amor Quedate
(Perdido sin ti ...)

Verse 2:

Guardate en mi memoria
Y escondete en mis brazos
Metete por los poros
Abiertos de mi herida
Mirame desde cerca
Y matame si quieres
Pero no me abandones
Al viento de mi vida

Si me falta tu presencia
Yo me pierdo buscandote
Cierro mi vida, cierro para mi
El libro blanco de mi vida
El libro blanco de mi vida


Back to Reff

--------------

Click here to download the song

Monday, July 7, 2008

Cara Mempercepat Download Torrent

Page copy protected against web site content infringement by Copyscape

Barusan ada sahabat maya yg komplain, katanya dia download file lewat jalur P2P bittorrent, tp lambatnya gila-gilaan. File 100 MB, baru selesai download 2 hari. Padahal dia sudah ngikutin saran para 'pakar' per-torrent-an, tp masih juga lambat.

Well, berhubung saya jg sempat jadi downloader setia lewat torrent, berikut ada beberapa catatan kecil untuk mempercepat proses download. Semoga bermanfaat.

1. Pilih File Yang Seeder-nya Paling Banyak.

Sebelum memilih file torrent yg ingin diunduh, ada baiknya anda perhatikan jumlah seeder dan peer yg ada. Biasanya tiap situs yg menyediakan file torrent akan menampilkan statistik jumlah seeder, peer dan leecher dari file tersebut. Seeder adalah client yg sudah 100% memiliki file tersebut dan saat itu sedang meng-upload file yg bersangkutan. Peer, mirip dengan Seeder, tp belum memiliki 100% file, dengan kata lain, selain meng-upload file, peer juga masih mendownload file yg sama dr Seeder/Peer lainnya. Leecher, seperti namanya, adalah peer yg 'nggak niat' mengupload, maunya cuman 'nyedot' (download) aja. Biasanya rasio download-upload leecher berbeda sangat jauh, misal download 100 kbps, uploadnya cuma 3 kbps.

 

Kesimpulannya, makin banyak seeder, makin cepat downloadnya. Makin banyak leecher, download bisa nggak selesai-selesai. Kalo anda nemu file yg seeder-nya 0, lupakan aja, cari file lain. Seeder 0 artinya nggak ada client yg mengupload file tersebut, artinya file yg anda download nggak akan pernah tuntas.

2. Perbanyak Tracker List

Tracker adalah server yg memberi dan menerima informasi client yg saat itu mengupload/mendownload file. Umumnya satu file torrent memiliki beberapa tracker yg memiliki informasi jumlah dan alamat dr client di bawahnya. Jadi, makin banyak tracker untuk satu file, makin banyak pula informasi client yg bisa dihubungi, terutama seeder. Seperti yg sudah dijelaskan di atas, makin banyak seeder, makin cepat downloadnya.

 

Kalo anda mendownload 1 file lewat torrent, biasanya tidak semua tracker untuk file tersebut tercatat di client. Beberapa torrent client biasanya menyediakan fasilitas untuk menambah jumlah tracker untuk file yg sedang didownload.

3. Jadilah Leecher Yg Baik

Sudah jadi rahasia umum kalo koneksi internet di Indonesia tuh 'empot-empotan' kayak bajaj. Kadang jalan, kadang pula mogok. Tapi pada dasarnya tetap aja lambat kalo dibandingkan dengan koneksi internet di luar negeri. Nah, hal ini juga berpengaruh pada proses download file lewat torrent. Kalo kebetulan koneksi internet anda memiliki keterbatasan bandwidth, anda bisa memperbesar kecepatan download dan memperkecil kecepatan uploadnya.

Jadi leecher dong ? Emang, tp yg perlu diingat, jangan terlalu ekstrim dalam memperkecil kecepatan upload. Lakukan dengan rasio yg masih masuk akal, misal 1:2 (Kecepatan download 2x kecepatan upload, misal 100 kbps download/50 kbps upload). Dan jangan lupa, setelah download tuntas, filenya dishare/upload lg dengan kecepatan normal, dalam hal ini anda sudah menjadi seeder.

Umumnya, fasilitas untuk memperbesar/memperkecil transfer rate untuk download/upload ada di tiap torrent client.

4. Tambah Koneksi Peers

Umumnya tiap satu pekerjaan download, torrent client akan membatasi jumlah peer yg terkoneksi biasanya hanya sampai 50 peers. Anda bisa menambah jumlah peer yg terkoneksi dengan client anda melebihi batasan tadi, misalnya jadi 100.

Sekedar catatan, jangan terlalu banyak menambah peers, misal 500 atau 1000 atau melebihi jumlah peers untuk file itu sendiri. Dari pengalaman saya, menambah peers terlalu banyak akan menyebabkan data yg didownload cacat. Maksudnya gini, ada istilah Hash dalam torrent. Hash adalah semacam kode string yg berisi informasi tentang file torrent yg didownload, seperti ukuran, daftar file, sampai potongan (pieces) dr file-file tadi. Ketika mendownload, torrent client akan membandingkan file yg sudah didownload dengan informasi pada hash. Kalo ternyata nggak cocok, client akan mengabaikan file tadi dan mendownload ulang file yg cocok dengan informasi hash tadi. Data yg diabaikan tadi disebut hash fails atau rubbish data. Terlalu banyak peers akan menambah jumlah hash fails yg malah akan mengakibatkan download menjadi lebih lama.

5. Cara 'Maksa' (PENULIS TIDAK BERTANGGUNG JAWAB ATAS KERUGIAN YG DITIMBULKAN OLEH CARA INI)

Dulu waktu saya jd maniak download lewat torrent, saya suka nginap di kantor. Nah, biasanya waktu hari libur sepi, tp ada beberapa komputer teman yg ditinggal masih nyala, dan saya tau kalo komputer itu juga lagi download file. Jadi gimana caranya supaya download torrent saya nggak terganggu dengan download teman-teman lain ?

Hehehe .... tinggal cabut kabel jaringan dr tiap komputer tersebut dan ... wuss ... download jadi cepat deh. Setelah download selesai, pasang lagi kabel jaringan di tiap komputer tadi, dan pasang tampang pilon esok harinya. Hahaha .... old days.

Hahaha ... cara terakhir tadi jangan diikutin deh. It is very dangerous. Ntar kalo anda tertangkap basah sama admin jaringan atau bos, bisa panjang ceritanya.

OK, selamat mendownload.

Saturday, July 5, 2008

TPA Pertama

Hmmm .... ternyata TPA itu begitu toh ...... nggak jauh beda sama yg ada di buku-buku, tp juga nggak mirip-mirip amat. Yah .... gw rada kedodoran juga tadi, maklumlah baru pertama kali ikut TPA. Soal-soalnya nya sih sebenarnya nggak susah-susah amat, kebanyakan pelajaran SMA. Malahan ada sebagian soal yg materinya ngambil dari pelajaran SMP. Cuman ya itu masalahnya, waktunya luar biasa singkat. Gw memang kurang perhitungan sama waktu, akhirnya ada sebagian soal yg kelewat. Ck ... rada nyesel juga.

Yah tapi udahlah. Toh kesempatan S2 masih banyak. Di UI aja ada 3 gelombang penerimaan mahasiswa S2. So, kalo kali ini gagal, gw masih bisa daftar lagi untuk bulan desember. Ujian kali ini bisa jadi pelajaran buat ujian yg akan datang.

Yg bikin gw agak nggak sreg mungkin lebih pada faktor non-teknis. Kayaknya sistem penerimaan mahasiswa S2 di UI kurang terorganisasi dengan baik, mulai dari pendaftaran sampai pelaksanaan ujian. Misalnya, waktu ngambil kartu ujian, ketika orang lain dapat kartu asli, gw malah cuman dikasih yg fotokopian. Gw sempat ragu, dan nanya beberapa kali ke panitia, apakah gw emang cuman dapat fotokopian dan kartu fotokopian tadi bisa dijadikan tanda pengenal dan sah untuk ikut ujian. Si panitia sih bilang, bisa, sah dipakai ujian, dan dia pesan supaya kartunya nggak hilang. Eh nggak taunya, hari ini, tiap pengawas yg menjaga ruangan ujian gw pada nanyain kenapa gw pakai kartu fotokopi. Yah, gw bilang aja apa adanya, kalo gw cuman dapat ini dr panitia. Si pengawas nanyain terus (padahal waktu itu lg tegang-tegangnya ujian), gw (rada kesal) langsung ngomong, "Bapak tanya aja sama panitia deh. Saya lg ujian !". Untungnya si bapak pengawas td ngerti dan nggak nanya-nanya lagi.

Yg rada konyol mungkin pas sebelum ujian. Sebagian peserta bertanya apakah nomor peserta yg diisi dilembar jawaban adalah nomor ujian atau registrasi. Pengawasnya malah bingung. Akhirnya kita pada nggak nulis nomor peserta dulu sambil nungguin pengawas koordinasi sama pengawas lain soal masalah nomor ini.

Aya-aya wae.