Tuesday, July 12, 2016

Gaijin Story #5 - Cara Menggunakan Bus Kota di Jepang

sumber: wikipedia/Tobu Bus
Jepang terkenal sebagai salah satu negara yang memiliki sistem transportasi terbaik di dunia. Bila anda berkunjung ke Tokyo misalnya, anda bisa mengunjungi hampir seluruh bagian kota hanya dengan menggunakan kereta atau bus. Selain itu, moda transportasi publik di Jepang terkenal sangat tepat waktu dan jarang sekali telat. Itu sebabnya, bepergian dengan transportasi publik di Jepang sangat nyaman, karena kita bisa menentukan dengan tepat, kapan dan berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam perjalanan.

Di Kashiwa, kota tempat saya tinggal, jaringan keretanya tidak sekompleks Tokyo, sehingga bus menjadi alat transportasi utama di sini. Saya yakin kota-kota lain yang tidak sebesar Tokyo juga mengalami hal yang sama. Menggunakan bus di Jepang memang sedikit lebih rumit dibandingkan kereta, dan inilah yang akan dibahas dalam tulisan kali ini.

Menggunakan bus di Jepang, tentu saja berbeda dengan di Indonesia. Berikut beberapa hal yang perlu anda perhatikan ketika akan menggunakan bus di Jepang :
  • Bus hanya berhenti di halte/bus stop.
  • Satu pintu digunakan untuk naik, sedangkan pintu lain digunakan untuk turun. Jadi, penumpang harus/naik dan turun di pintu yang sesuai.
  • Tidak ada kenek yang menagih ongkos. Pembayaran dilakukan dengan mesin (kadang dengan bantuan supir).
  • Pembayaran dilakukan dengan uang pas, secara cash atau dengan menggunakan IC card (semacam kartu e-money).
  • Ongkos ditentukan berdasarkan jarak tempuh dari tempat asal ke tujuan.
  • Relatif tepat waktu (walaupun belum setepat kereta, karena bergantung lalu lintas jalan).
  • Rentang waktu antar jadwal bus umumnya bergantung pada rute bus ybs. Pada rute yang ramai (misal dekat pusat kota), bus ada setiap 5-10 menit sekali. Pada rute yang sepi (misal pinggiran kota), bus biasanya ada setiap 30 menit - 1 jam sekali.
  • Jadwal bus dibedakan untuk hari kerja (Senin-Jumat) dan weekend (Sabtu-Minggu). Pada beberapa kasus, jadwal bus bisa terbagi menjadi tiga, yaitu: hari kerja - sabtu - minggu/hari libur. 
Kalau diurutkan, berikut langkah-langkah menggunakan bus di Jepang :

1. Pastikan Rute dan Jadwal Bus. 
Periksa rute dan jadwal bus yang akan anda gunakan sebelum bepergian via Internet atau langsung di halte bus. Cek lagi haltenya, apakah benar rute bus yang akan anda gunakan berhenti di halte tersebut, karena satu halte bus bisa digunakan oleh beberapa rute yang berbeda. 

Seperti halnya jadwal kereta, jadwal bus di Jepang umumnya berbentuk tabel yang terbagi menjadi beberapa kolom. Misal untuk hari rabu, periksalah jadwal bus pada kolom hari kerja (平日- "Heijitsu"). Kolom yang paling kiri (di baris berikutnya) adalah kolom "Jam", sedangkan kolom-kolom berikutnya adalah "Menit". Jadi, pastikan anda melihat jadwal sesuai dengan hari, jam dan menit yang tepat.

Contoh jadwal bus di halte

Kalau anda sudah tahu jadwal bus, tunggulah di halte sebelum jadwal kedatangan bus dan antrilah (kalau sudah ada orang lain di halte).

Bila bus sudah tiba di halte, pastikan nomor dan tujuan bus yang tertera di layar/depan bus sudah sesuai dengan rute yang anda inginkan. Jangan sampai salah naik.

2. Naik ke Bus
Untuk bus kota/umum, penumpang biasanya naik dari pintu tengah. Bila anda ingin membayar dengan cash, ketika naik, ambilah karcis dari kotak karcis yang ada dekat pintu tengah bus. Perhatikan angka yang tertera pada karcis tersebut, itu adalah kode halte asal yang nantinya akan menentukan ongkos yang harus anda bayar. Simpan karcis tersebut baik-baik.

 Kotak karcis (kiri) dan alat tap IC card (kanan)

Bila anda ingin menggunakan IC card untuk membayar, misalnya SUICA, PASMO dll, ketika naik, tap-lah kartu anda pada tempat yang sudah disediakan, yang biasanya berada di sebelah kotak karcis dekat pintu tengah. Ketika melakukan tap, perhatikan saldo kartu yang tertera pada layar. Pastikan saldo yang dimiliki cukup untuk membayar ongkos bus.

Karcis bus

IC Card SUICA
Pada beberapa kasus, misalnya bus charter, penumpang masuk dari pintu depan, dan menunjukkan tiket atau semacam kartu PASS kepada supir yang menunjukkan si penumpang memang berhak naik ke bus tersebut.

3. Duduk atau Berdiri di Bus
Seperti halnya di kereta, tempat duduk di bus umumnya terbatas. Jadi ketika jam-jam sibuk, anda kemungkinan harus berdiri di bus. Beberapa kursi bus juga diprioritaskan untuk penyandang cacat, manula, anak-anak dan ibu hamil. Jadi, perhatikan sekeliling dan keterangan di kursi sebelum anda duduk.

4. Periksa Ongkos yang Harus Dibayar
Pada bagian depan bus ada semacam layar yang menunjukkan halte pemberhentian berikutnya dan ongkos yang harus anda bayar. Ongkos ini ditentukan berdasarkan jarak dari halte asal dan halte tujuan. Misalnya di karcis tertera angka "1", maka carilah angka tersebut pada layar. Bila sudah ketemu, di bawah angka "1" akan tertera ongkos yang harus anda bayar bila anda turun di halte berikutnya, misal "170", yang berarti 170 Yen.

Layar penunjuk ongkos bus
Pengguna IC card bisa lebih santai, karena tidak harus selalu memperhatikan layar (selama saldo di kartu anda masih cukup untuk mebayar ongkos bus).

5.  Membayar Ongkos dan Turun dari Bus
Beberapa saat sebelum halte tujuan, announcer/speaker bus akan menginformasikan nama halte tersebut. Bila anda ingin turun di halte tersebut, tekanlah tombol berhenti (とまります- "Tomarimasu") yang terletak di dinding atau dekat kursi. Tombol akan menyala disertai dengan suara denting, dan announcer akan berkata "Sugi tomarimasu" yang artinya kurang lebih: "berhenti di halte berikutnya".

Tombol berhenti di bus
Pada bus kota/umum, penumpang turun melalui pintu depan. Sebelum turun, masukkan karcis dan ongkos pada tempat yang sudah disediakan, di dekat supir. Bentuknya kurang lebih seperti celengan dengan lubang besar. Di depan "celengan" tersebut, ada layar yang menunjukkan ongkos yang harus anda bayar.



Bagaimana bila anda tidak bisa membayar dengan uang pas ?

Di sebelah celengan ongkos, terdepat satu mesin celengan lagi (umumnya berwarna biru/ungu, dengan lubang yang lebih kecil) yang fungsinya untuk menukar uang besar dengan uang kecil. Misal anda memasukkan sekeping koin 100 Yen, maka mesin tersebut akan mengeluarkan sekeping koin 50 Yen, dan lima keping koin 10 Yen. Mesin ini juga bisa menukar uang kertas dengan pecahan yang lebih besar, misalnya 1000 Yen.

Setelah menukar uang dan mendapat uang kecil, masukkan uang tersebut ke dalam celengan ongkos, bersama dengan karcis.

Pengguna IC card cukup melakukan tap pada tempat yang sudah disediakan. Layar akan menunjukkan ongkos yang dibayar dan sisa saldo pada kartu. Mudah sekali.

Bila anda ingin membayar ongkos untuk dua orang, katakan "futari desu" ke supir. Bila menggunakan IC card, supir akan mengatur mesin tap agar memotong saldo kartu untuk ongkos dua orang. Jadi jangan lupa memberitahu supir sebelum anda melakukan tap.

Pada bus charter, penumpang bisa langsung turun dari pintu tengah tanpa membayar karena sebelumnya sudah menunjukkan kartu PASS ke supir ketika naik bus dari pintu depan.

 ---------------

Demikian cara menggunakan bus di Jepang. Berikut ada beberapa beberapa tips tambahan :
  • Jadwal bus umumnya tidak sesering dan setepat kereta. Jadi pastikan anda tepat waktu bila ingin menggunakan bus.
  • Membayar ongkos dengan IC card lebih mudah dan lebih cepat dibandingkan cash. Selain itu, anda juga mendapat sedikit diskon bila membayar dengan IC card.
  • Bila harus membayar dengan cash, pastikan anda sudah memiliki uang pas sebelum naik bus untuk menghindari antrian dan waktu yang terbuang ketika menukar uang sebelum turun dari bus.
  • Antrilah baik ketika naik dan turun dari bus.
  • Jangan makan, minum atau berisik ketika di dalam bus (orang Jepang umumnya sensitif, dan mudah terganggu bila anda ngobrol dengan suara keras).
  • Bila bingung, misalnya ketika akan turun atau membayar, jangan segan bertanya pada supir. Umumnya supir masih bisa berkomunikasi dengan bahasa Inggris (atau isyarat).